Genjot Produksi Udang, Pemkab Situbondo Jalin Kolaborasi Bersama LPEI

Berjejer dari Muhamad Tito Septiarto, Team Leader Bisnis Kanwil III bersama Plt Kadisnakan, Kholil, dan Perwakilan PT PMMP, Anang, dalam acara pelatihan manajemen tambak dan teknik budidaya udang. (sawawi/bhirawa).

Situbondo, Bhirawa.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Kementerian Keuangan RI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas udang di Kota Santri Pancasila.

Keseriusan ini dicanangkan setelah sebelumnya sukses melaunching Desa Devisa Klaster Udang di Dusun Bugeman, Desa/Kecamatan Banyuputih, baru baru ini. Dua instansi tersebut sukses menggelar pelatihan manajemen tambak dan teknik budidaya udang, Kamis (28/7) lalu.

Acara itu diikuti oleh 20 pembudidaya udang di Desa Devisa Klaster Udang yang digelar secara hybrid di Aula UPT Perikanan Budidaya, Dusun Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kamis, 28 Juli lalu.

Menurut Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo.

“Ya kami disini ingin memberikan pembekalan kepada para petambak mengenai manajemen usaha tambak, penyakit udang, dan cara pencegahan, budidaya udang ramah lingkungan serta cara pengolahan limbah buangan,” ucap, Riyani Selasa (2/8).

Lebih lanjut, Riyani menjelaskan, seusai pelatihan tersebut pihaknya berharap para peserta bisa meningkatkan standar prosedur dan kualitas udang.

“Selain itu, kami juga ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola limbah dengan baik,” tegas Riyani lagi.

Riyani mengakuoptimis, bila dikelola dengan baik, pesisir pantai Situbondo bisa menghasilkan udang vaname dan windu dalam skala besar. Karena wilayah Situbondo sangat cocok untuk budidaya komoditas unggulan ekspor tersebut.

“Perlu kita ketahui bersama komoditas udang Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap total ekspor perikanan Indonesia. Yakni sebesar 55,41 persen. Ini Berdasarkan data olahan dari IEB Institute, selama Januari-Mei 2022,” bebernya.

Menurut Riyani, pasar ekspor udang dan olahannya mengalami peningkatan hingga 17,56 persen (YoY) atau mencapai USD 1,27 miliar. “Dengan tujuan negara ekspor yakni, Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Kadisnakan) Situbondo, Kholil, mendukung penuh pelatihan tersebut. “Ini karena selain dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam membudidaya udang,

Pelatihan ini juga bisa menjadi rule model bagi daerah lain selain di Kabupaten Situbondo. Khususnya dalam hal peningkatan kapasitas usaha. Baik untuk sektor UKM maupun desa,” pungkas Kholil. (awi.hel)

Tags: