GERAI KOPI

Orang-orang ini telah lama memarkir rindunya
Lari menuju gerai-gerai kopi dan menemui kau
Mereka mendapatimu jauh dari aroma-aroma yang kau tanam
Seperti enggan memasang mata pada gelas-gelas kosong
Di depanmu
Kau melipat jarak dari perempuan-perempuan desa itu
menangkap doa yang lahir dari paras mereka
memenjarakannya dalam sekepal tangan yang
mudah kau lepas dalam sudut paling ego kau

Buru-buru kau menjawab
bahwa semua terlambat.

SORE TELAH MERAH
Aku memilah kata yang ingin kukumpulkan dalam gelas besi
yang sebentar lagi kutahu tumpah.
Aku tau ia takkan pecah, namun kata itu menuntunku
untuk sedikit paham, bahwa ia akan tergilas dendam.

Tapi ada kolam dalam kepalaku
yang menyuruh kata-kata itu berenang,
menjadi bunga
mengalir ke muara.
Sementara dalam kepalamu
kulihat kata menepi dan bergegas, karena sore telah merah, dan kita telah padam.

Dimana saja kuletakkan aksara
Aku selalu gagal menerjemahkan.
Kau membacaku dengan orasi, dan
aku selalu membacamu dengan puisi.

PEKAT
Aku mengundang kau
Duduk di bangku-bangku sekolah
Merangkum catatan matematika dan melarikannya ke gudang

Kau tak mencatat apapun dan menghapusnya menjadi baris-baris puisi
Lalu melarikannya ke ransel yang menutupi buku-buku tuaku
Menjadi rumus-rumus baru yang kukenal, cinta.

Ada yang selesai tentang kau dan hari ini
Semua pelan-pelan menjadi pekat
Mengantar malam pada lintasan yang kau percaya
Yang menjadikanmu raib dalam doa yang alpa

TAK APA
Tapi tak apa.
Tak apa kalau kau tabah
Kau memang lahir dari masalah-masalah dan kesalahan

Tak apa jika kau marah
Kau memang tersimpan dalam rahasia dan serapah
Seperti cinta yang memandangmu nanar
dan kisah yang mendambamu redup.
Tak apa jika kau luka
tapi kembalilah saat tak ada lagi cinta yang kau penjara.

Mufidatunnisa
Dara kelahiran Soppeng 25 Juni 1995 aktif di komunitas Majelis Rupa Kreasi (MARUKI). Ia aktif menyumbangkan karyanya pada beberapa media lokal dan nasional seperti Tribun Timur, FAJAR, dan Detik. Januari 2018, puisinya “Tagar dalam Maya” terpilih sebagai Top 100 ASEAN Poem. Suratnya pun pernah terpilih sebagai kado ulang tahun BJ Habibie dan diterbitkan dalam Habibie: The Series oleh PT TIGA SERANGKAI tahun 2016.

————— *** —————-

Rate this article!
GERAI KOPI,5 / 5 ( 1votes )
Tags: