Gerakan “Rabu Putih” Siap Kawal Kemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin

Forum Komunikasi Diniyah Takmiriyah (FKDT) dan Pengelola TPQ se-Jatim mencanangkan Gerakan Rabu Putih di Hotel kawasan Jalan Basuki Rachmat, Surabaya, Senin (1/4/2019) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Forum Komunikasi Diniyah Takmiriyah (FKDT) dan Pengelola TPQ se-Jatim mencanangkan Gerakan Rabu Putih di Hotel kawasan Jalan Basuki Rachmat, Surabaya, Senin (1/4) kemarin.
Konsolidasi dan pencanangan gerakan tersebut guna untuk kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Pengurus FKDT Jatim, Nasrul Marwazi menyampaikan bahwa acara ini diikuti oleh ribuan pengurus diniyah dan TPA dari 38 kabupaten dan kota. Pihaknya bersama para pengurus diniyah di Jatim menilai keberpihakan Presiden Jokowi terhadap pesantren telah terbukti.
Selama 4,5 tahun menjadi presiden, Jokowi banyak membuat program pro madrasah diniyah.
“Satu diantaranya adalah program Hari Santri yang dicetuskan di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, kami dari warga Diniyah tetap semangat memperjuangkan Bapak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin melalui Gerakan Rabu Putih,” katanya.
Nasrul yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darun Najah, Bululawang, Kabupaten Malang menambahkan belum lagi dengan keberadaan sosok Kiai Ma’ruf, mantan Rais Aam PBNU yang kini menjadi pendamping Jokowi. “Sebagai santri, sikap ini juga menjadi bentuk sikap ‘Santri Nderek Kiai’,” ujarnya.
Nazrul menjelaskan bahwa pemilihan nama Rabu Putih tersebut disesuaikan dengan hari-H pemungutan suara mendatang pada 17 April 2019 yang juga hari Rabu. “Pesan yang ingin kami sampaikan, datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) silakan pilih yang baju putih,” terang Nasrul.
Bahkan, tak hanya di hari H, gerakan ini akan dilaksanakan setiap hari Rabu menjelang pemungutan suara mendatang. Gerakan ini akan mengenalkan baju putih setiap Rabu. Disamping itu, saat hendak ke TPS pun diharapkan mengenakan baju berwarna putih.
“Hal ini menunjukkan bahwa gerakan ini identik dengan kesucian. Tetap kita akan menginstruksikan identitas diniyah, santri, para guru untuk mengenakan baju putih sebagai lambang kita. Meskipun tidak dengan instruksi tertulis, namun deklarasi ini meneguhkan semangat kami untuk memenangkan 01,” imbuhnya.
Untuk diketahui, jumlah anggota FKDT di Jatim mencapai 26 ribu yayasan. Di dalam organisasi tersebut juga memiliki 266 ribu guru dan 1,5 juta santri.
Pada kesempatan sama, Ketua pengelola TPQ Jawa Timur Abdul Aziz menyebut beberapa target objek gerakan ini. Di antaranya, para guru, wali santri, dan lingkungan.
“Kami memiliki 22 ribuan anggota. Dengan memanfaatkan jaringan di sekitar lembaga, jumlah suara ini akan memberikan basis riil terhadap Jokowi-Ma’ruf Amin,” tegasnya. [geh]

Tags: