Gerakan Revolusi Mental Mendesak di Kota Malang

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, saat hadir di kampus di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (27/9) kemarin.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, saat hadir di kampus di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (27/9) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (27/9) kemarin menuturkan jika revolosi mental mutlak diperlukan dan sangat mendesak. Menurut Puan Maharani, problem dan konflik yang sering terjadi akibat dari persepsi dan pola fikir yang berbeda. Ini karena pembangunan mental bangsa yang masih belum maksimal.
“Ini menjadi PR pemerintah dan pergiruan tinggi dalam mengakomodir pendidikan, karakater moral bangsa. Karena dari sinilah perubahan itu dilakukan,” tambah Puan.
Di sisi lain, ia pun mengajak setiap peserta yang turut dalam kuliah untuk turut serta membangun karakter bangsa. Makanya Ia terus memotivasi para mahasiswa agar memiliki cita-cita yang tinggi dan berfikir positif untuk menjadi bagian penting dalam revolusi mental.
“Siapa tahu nanti kalian yang duduk dihadapan saya akan menjadi pembicaraenggantikan saya di sini. Perlu digaris bawahi, kemajuan bangsa ini tak dinilai dari kepintaran dan iq, tapi juga karakter bangsa,” imbuhnya. Ia menambahkan, relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu; merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, M Bisri, dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Universitas berperan penting untuk mewujudlan revolusi mental.
“Di dalam pendidikan ada tiga tugas perguruan penting dalam mewujudkan revolusi mental yaitu memberikan bekal pengetahuan atau knowledge, ketrampilan, dan positive attitude,” kata Bisri.
Bisri menyampaikan terima kasihnya kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani yang datang memberikan kuliah tamu soal revolusi mental di Universitas Brawijaya Malang hari ini.
“Tentu berat jika kami mengatasi pembinaan mahasiswa sendirian. Kami perlu bantuan, terimakasih pada ibu Puan yang berkenan hadir ke UB memberikan materi untuk mambangun karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin,” tutup Bisri.
Salah satu upaya yang sudah dilakulan adalah melalui pemberian beasiswa bidikmisi. Di mana saat ini tidak kurang dari 3000 ribu penerima beasiswa bidik misi di UB. Program beasiswa itu diharapkan mampu turut memberi andil dalam proses membangun revolusi mental. Sebab, mahasiswa yang dibidik bukan main-main dan rata-rata memiliki mental juang luar biasa dalam mengembangkan daerahnya dengan pendidikan. [mut]

Tags: