Gerakan Sarapan Pagi Ajarkan Pola Hidup Sehat

Dindik Surabaya, Bhirawa
Sering lupa sarapan, adalah sesuatu yang biasa diantara padatnya aktifitas siswa di sekolah. Namun, lupa sarapan tentu bukan hal baik bagi siswa. Karena di sekolah, mereka butuh energi yang cukup untuk belajar dan berpikir.
Itulah sebabnya para orang tua dan siswa perlu diingatkan kembali tentang pentingnya sarapan. Di Surabaya, hal ini dimulai dengan kampanye pekan sarapan bersama. Kampanye itu pun dimulai secara serentak oleh seluruh siswa se Surabaya mulai jenjang SD, SMP hingga SMA kemarin, Rabu (27/5).
Kepala Bidang Pendidikan DasarĀ  Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Eko Prasetyoningsih menuturkan, gerakan sarapan pagi bersama merupakan upaya untuk menjadikan para pelajar Surabaya sehat dan kuat. Dengan sehat dan kuat, mereka akan siap berkompetisi di berbagai bidang.
“Melalui sarapan pagi anak-anak akan mendapatkan suplai energi yang cukup sebelum mengikuti pelajaran,” tutur Eko saat mengikuti Surabaya Breakfast Campaign di SDN Baratajaya.
Eko menambahkan, pekan sarapan bersama ini sebagai tindak lanjut atas Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 414/1123/PMD tentan dukungan kegiatan PESAN (Pekan SarapanNasional). Menurutnya, waktu sarapan yang tepat ialah antara setelah bangun pagi sampai pukul 09.00. “Membiasakan sarapan sehat akan memenuhi 15 – 30% kebutuhan gizi harian,” tutur dia.
Pekan saran bersama ini juga untuk mengurangi kebiasaan siswa membeli jajanan tidak sehat. Sebab, mereka telah membawa bekal di rumah. Hal ini tentu saja membutuhkan partisipasi aktif dari orang tua wali murid agar mau memperhatikan sarapan anak sebelum berangkat ke sekolah.
“Kita mengirimkan surat pemberitahuan ke wali murid agar seluruh siswa ini dibawakan bekal sarapan,” tutur Kepala SDN Kendangsari I M Ismail.
Ismail mengatakan, keseluruhan siswa yang mengikuti program ini ada 467 orang dari kelas I-V. Dia menyebutkan, menu yang dibawa harus sehat dengan kriteria yang ditentukan. Yakni terdapat unsur vitamin, karbohidrat, protein dan mineral.
“Ini juga untuk menghindari agar anak tidak jajan di PKL (Pedagang Kaki Lima),” tandasnya.
Dengan membawa bekal makanan sendiri, kata Ismail, yang dimakan anak-anak lebih sehat. “Program ini sangat didukung wali murid. Bisa menjalin keakraban antarsiswa. Karena pelaksanaan sarapan bareng di luar kelas,” paparnya.
Program ini juga mendorong orang tua atau wali murid agar lebih memperhatikan gizi anak-anaknya. “Tadi dibawakan mama nasi goreng sosis dan seafood dibungkus dadar telur gulung. Enak. Minumnya, air mineral,” tutur salah seorang murid SDN Kendangsari I Zia Emiral Surgawi. Zia Emiral mengaku senang dengan menu itu. Dia diantar papa dan mamanya, Habibur Rohman dan Wiwiek Wulandari. [tam]

Surabaya Breakfast Campaign yang dilakukan dalam bentuk sarapan bersama di sekolah ini diikuti oleh seluruh siswa se Surabaya mulai Rabu (27/5) kemarin. [adit hananta utama/bhirawa]

Tags: