Gerakan Semesta Pemuda Melawan Narkoba

Umar SholahudinOleh :
Umar Sholahudin
Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Surabaya

“Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan aku goncang dunia”. Ungkapan heroik tersebut diserukan oleh bapak proklamator kita, Ir. Soekarno, karena melihat potensi yang begitu besar yang ada pada diri kaum pemuda dalam perjuangan untuk membangun suatu bangsa dan negara yang merdeka, maju, dan berdaulat. Ungkapan heroik tersebut kiranya sangat tepat digelorakan saat ini  untuk gerakan semesta melawan narkoba.
Saat ini Indonesia sedang berada dalam kondisi serba darurat, setidaknya darurat korupsi dan darurat narkoba. Terkait dengan darurat narkoba, Indonesia saat ini sedang dikepung oleh masalah penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan dan peredaran narkoba sudah menyebar ke berbagai kalangan, baik remaja, pemuda-mahasiswa, maupun orang-orang dewasa. Bahkan kalangan anak-anak mulai SD, SMP sampai SMA sudah mulai terkena bahaya narkoba.
Kasus terakhir yang menimpa pemuda adalah, Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, AW Noviadi Mawardi yang masih berusia relatif muda, 32 tahun, tertangkap basah oleh anggota BNNSumatera Selatan karena mengkonsumsi narkoba di rumah dinasnya.Muda dan pemimpin daerah, juga terkena narkoba. Kondisi tentu saja sangat memprihatinkan, seorang pemimpin daerah terjerat kasus narkoba.Mereka adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan  menadi iron stock bangsa ini untuk menjadi pemimpin bangsamasadepan,  apa jadinya negeri ini 10 tahun kedepan jika kondisi para pemudanya saat ini terpapar narkoba.
Darurat Narkoba
Saat ini, berdasarkan data resmi Badan Narkotika Nasional, ada sekitar 4,5 juta penduduk Indonesia yang menjadi pecandu narkoba. Dari jumlah itu, sepertiganya adalah para pemuda. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, BNN menyatakan bahwa setiap hari ada sekitar 50 orang di negeri ini yang meninggal dunia akibat mengonsumsi narkoba.
Berbagai upaya keras telah dilakukan instansi pemerintah dan berbagai elemen masyarakat dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba tersebut, namun upaya keras tersebut pun belum mampu menyurutkan tingkat peredaran narkoba di tengah masyarakat. Pun demikian, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda atau remaja secara statistical, tidak semakin surut. Akan tetapi semakin meningkat. Dan saat ini, kalangan remaja/pemuda menjadi sasaran empuk dan menjadi sasaran pangsa pasar peredaran narkoba.
Hal ini cukup beralasan, karena secara psiko-sosial, kalangan rejama/pemuda yang terjerumus kasus narkoba adalah mereka secara kebanyakan memiliki tingkat kematangan emosi yang masih lemah, suka coba-coba, cenderung berpikir pendek dan retardasi/keterbelakangan inteleknya. Mereka menjadi sangat pasif dan sugestible sekali. Sebagai akibatnya, mereka itu akan sangat mudah terpengaruh dan terjerumus kepada perbuatan immoral seperti pecandu minum-minuman keras atau alkoholik, dan pecandu obat-obat terlarag (ganja, heroin, morfin dll)(Kartini Kartono, 1992:186-187).
Dalam sejarahnya, Indonesia hanya dikenal sebagai negara transit peredaran narkoba dari luar negeri, namun saat ini, Indonesia sudah menjadi negara tujuan peredaran dan pangsa pasar narkoba yang sangat menggiurkan, mengingtat secara populasi, Indonesia adalah salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia. Kondisi ini, tentu saja secara ekonomik sangat menggiurkan para para produsen dan pengedar narkoba transnasional.
Gerakan Semesta Perangi Narkoba
Kejahatan narkoba merupakan kejahatan extraordanary crime, sebagaimana kejahatan terorisme dan korupsi. Daya rusaknyapunsangat besar dan multidimensional, termasuk dapat dapat menghancurkan masa depan generasi mudanya. Karena itu, perlu adanya cara-cara perlawanan yang juga luar biasa, terutama terkait dengan penegakan hukumnya  (extrayudicial action). Gerakan semesta pun harus terus digelolarakan untuk perang melawan narkoba. Dan para pemuda memiliki peran penting dan yang sangat strategis untuk menjadi pelopor gerakan semesta perang melawan bahaya narkoba.
Gerakan semesta pemuda melawan narkoba dapat dilakuakn dengan berbagai cara dan bentuk kegiatan yang dilakukan para pemuda. Semua kegiatan pemuda harus berperspektif anti-narkoba. Jadikan narkoba sebagai musuh bersama (comman enemy). Gerakan ini harus terus dikampanyekan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah, misalnya dapat memasukan materi anti-narkoba dalam setiap materi belajar siswa dan kegiatan siswa di sekolah. Sebukkan para remaja sekolah dengan kegiatan positif untuk melawan bahaya narkoba.
Gerakan semesta “perang melawan narkoba” juga dapat dikampanyekan di komunitas-komunitas pemuda yang ada dan berkembang di tengah masyarakat saat ini. para pemuda harus menjadi garda terdepan dalam agenda perang melawan narkoba, dengan gerakan semestaya. Para pemuda dengan potensinya yang sangat besar, dapat mengajak dan membangun kesadaran semua elemen masyarakat untuk bersama-sama berkomitmen, berfikir dan bergerak untuk perang “barang mematikan” tersebut. Jangan memberi celah apalagi ruang bebas bagi para pemuda untuk bersentuhan dengan narkoba.
Selain gerakan perang melawan narkoba yang sistematis, terstruktur, dan massif, perang narkoba juga dapat dilakukan para pemuda, yakni dengan cara menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif yang penuh kreativitas, inovasi dan berorientasi pada prestasi. Akhirnya, terus kampanyekan say no to drug!!!kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Menyelamatkan pemuda (dari bahaya narkoba) saat ini, berarti menyelamatkan masa depan Indonesia dari kehancuran.

                                                                                                         —————- *** —————–

Tags: