Gerakan Tanggap Bencana Aisyiyah Terhimpun Rp 246 juta

Ketua PD Aisyiyah Sidoarjo memberikan bantuan beras secara simbolis kepada perangkat desa. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Ikut serta membantu meringankan benban bagi warga yang terdampak bencana alam, banjir, longsor ataupun yang lainnya. Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Kabupaten Sidoarjo berhasil menghimpun dana sebesar Rp 246 juta, dari partisipasi pengurus dan anggota yang aktif.

Hal tersebut disampaikan, Ketua PD Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo Hj. Zubaidah Syafii usai menyerahkan bantuan sebanyak 400 paket Sembako kepada warga yang terdampak banjir di Desa Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo, pada Minggu (7/2) kemarin.

Ia mengaku setiap ada bencana itu selalu menggerakan anggotanya yang berjumlah sekitar 6.000 orang, untuk menyisihkan sebagian rejekinya, berbagi bersama kepada warga yang terdampak. Baik yang ada di Sidoarjo sendiri maupun yang ada di luar Jawa, Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan. “Untuk bantuan Sembako di Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo ini, sudah yang kedua kalinya. 400 KK kami berikan beras, namun untuk warga yang terdampak banjir lebih parah, selain beras juga kami berikan tambahan kebutuhan pokok lainnya,” jelasnya.

Jadi gerakan Aisyiyah Tanggap Bencana itu selalu mengajak seluruh anggotanya untuk berbagi. “Selain memberikan bantuan, untuk yang di Sulbar dan Kalsel, Aisyiyah juga membentuk Posko layanan, khususnya untuk para Balita dan Lansia. Kalau anak-anak Balita adalah untuk mengembalikan psikisnya. Mereka dihibur dan diberikan edukasi oleh ibu-ibu Aisyiyah,” jelas Zubaidah.

Dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa membantu masyarakat yang terdampak banjir. Kami memang belum bisa membantu sesuai dengan keinginan mereka, tetapi kami terus berupaya membantu meringankan benban mereka yang terendam banjir tahunan yang hingga kini belum tuntas.

Ia juga berharap kepada masyarakat sekitar agar sadar tidak membuang sampah sembarangan, apala lagi di sungai. Sekarang ini kondisi sungainya juga sangat penuh dengan sampah, segala macam sampah ada, termasuk sampah rumah tangga juga ada. “Kondisinya sangat memprehatinkan, menumpuk sehingga menghambat aliran air jadi terganggu. Akhirnya terjadilah banjir seperti sekarang ini, bahkan tiap tahun,” harapnya.

Zubaidah juga berharap kepada pemerintah, agar bisa mencarikan akar permasalahannya. Jadi penyebab banjir tiap tahun ini disebabkan oleh apa. “Kalau penyebabnya sudah ketemu, tinggal mencarikan solusinya saja. Kasihan warga, kondisi banjir tiap tahun ini terjadi sudah cukup lama,” tandas Zubaidah. [ach]

Tags: