Gerhana Bulan Menjadi Media Pembelajaran SD Muhammadiyah 24

Usai mengikuti salat gerhana bulan para siswa melakukan pengamatan langsung terjadinya detik-detik gerjadinya gerhana bulan. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Terjadinya gerhana bulan pada Rabu (31/1) malam lalu, menjadi menjadi media pembelajaran bagi SD Muhammadiyah 24 Surabaya. Selain mengerjakan salat sunah khusuf atau salat gerhana bulan di masjid sekolahan yakni Masjid Al Mufidah sebanyak 50 siswa kelas IV dan kelas V melihat dan mempelajari proses terjadinya gerhana bulan.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ustadzah Norma Setya Ningrum SPd, beberapa hari sebelum terjadinya gerhana bulan pihak sekolah mendapat himbauan dari Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya. Isinya pihak sekolah yakni para guru, siswa dan orang tua murid diimbau menggelar salat sunah khusuf sebagai sunah nabi, untuk pembelajaran bagi para siswa.
“Berkait dengan terjadinya gerhana bulan malam ini (Rabu, 31/1). Sebagai staf pengajar kami menggelar salat sunah khusuf bersama para siswa dan wali murid. Selain menghidupkan sunah rosul, tujuannya juga untuk memberikan pembelajaran kepada para siswa terkait seputar terjadinya gerhana bulan,” jelas Ustadzah Norma, saat ditemui usai melakukan salat sunah khusuf.
Ustadzah Norma juga menjelaskan, mengajarkan sunah rosul kepada para siswa ini sangat penting. Sebab ketika terjadi gerhana bulan banyak mitos-mitos yang yang tidak benar dan berkembang pada sebagaian masyarakat. Diantaranya, terjadinya gerhana bulan akan diikuti dengan terjadinya bencana alam hingga kematian pada seseorang.
Sebab, jelasnya lebih lanjut, ketika terjadi gerhana bulan pada jaman Nabi Muhammad kemudian diikuti dengan meninggalnya Ibrahim yakni salah satu putra kesayangan Nabi Muhammad. Sebaliknya, terjadinya gerhana bulan itu menunjukkan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang patut untuk diketahui para siswa. Dan yang terpenting menguatkan aqidah para siswa agar tidak terjebak dalam mitos-mitos dan kesyirikan sehingga bisa menggerus aqidah.
“Selain mengikuti salat sunah khusuf para siswa juga mendapatkan penjelasan proses terjadinya gerhana bulan. Juga diberikan edukasi astronomi oleh pengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yakni Anjar Ayu SPd, dengan memperkenalkan proses terjadinya gerhana bulan dan melakukan pengamatan langsung, yakni melihat detik-detik tertutupnya bulan secara penuh. Apalagi gerhana bulan ini merupakan gerhana bulan yang special yakni blue moon dan super moon,” tandas Ustadzah Norma.
Reva Tazkiah, salah satu siswa kelas IV, mengaku senang bisa mengikuti salat gerhana bersama para guru, orang tua, teman-temannya dan warga masyarakat sekitar. Sebab salat gerhana ini merupakan pengalaman pertamanya melakukan salat gerhana, dan ternyata salat gerhana ini berbeda dengan salat sunah lainnya. Selain tahu proses terjadinya gerhana dari gurunya dan melakukan pengamatan langsung.
“Saya senang bisa belajar dan mengetahui terjadinya gerhana bulan dan melihat langsung gerhana bulan. Sehingga saya menjadi terharu karena bisa melihat salah satu tanda kebesaran Allah. Makanya saya juga ikut salat gerhana bulan,” katanya dengan wajah senang.
Ustadzah Norma mengaku digelarnya salat gerhana bulan bersama siswa dan warga sekitar terselenggaranya atas kerjasama pihak sekolah dan Takmir Masjid Al Mufidah, serta Forum Silaturahmi Wali Murid (Foswam). Sedang Imam dan Khotib menghadirkan Ustadz Abdurrohim LC, Pengasuh Pondok Tahfidz Sulaimaniyah di Jemursari, Surabaya. [fen]

Tags: