Gerindra Pastikan Usung Figur Baru di Luar Gus Ipul dan Khofifah

(Demokrat Jatim Putuskan Dukungan Cagub Juli 2017)
Surabaya, Bhirawa
Partai Gerindra merupakan salah satu partai yang sejumlah kadernya berlatar belakang NU dikarenakan meleburnya PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama). Akankah Partai Gerindra mengikuti keinginan para kiai sepuh NU?
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad dengan tegas mengatakan NU tidak hanya Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa. Jadi Cagub Jatim dengan latar belakang NU tidak hanya mereka. Sebaliknya ada Cagub Jatim lainnya yang juga NU tulen dan sesuai dengan keinginan rakyat jatim.
Politisi yang duduk sebagai anggota DPRD Jatim ini menuturkan, internal Partai Gerindra sudah intens melakukan pembicaraan terkait Pilgub jatim. Tapi dalam setiap pembahasan tidak ada skema Partai Gerindra dalam pertarungan Pilgub Jatim akan bersama Gus Ipul ataupun PKB dikarenakan alasan internal yang tidak bisa disebutkan.
“Yang pasti Partai Gerindra dalam menghadapi pertarungan Pilgub Jatim akan menggunakan pola sama seperti Pilgub DKI, membawa perubahan dengan mengusung nama baru yang berpotensi dan sesuai dengan keinginan rakyat. Untuk itu Partai Gerindra di Pilgub Jatim tidak akan mengusung incumbent atau nama lama apalagi pemain lama, tapi mengusung nama baru atau figur alternatif yang benar-benar sesuai dengan keinginan rakyat, dan Partai Gerindra sangat yakin dan optimis di Pilgub Jatim nanti akan lahir pemimpin baru,” tegasnya.
Anwar Sadad menuturkan untuk saat ini Partai Gerindra belum mengerucut kepada nama, tapi sedang dalam proses menyerap aspirasi rakyat maupun ulama hingga tingkat bawah untuk mengetahui seperti apa pemimpin yang diinginkan rakyat untuk memimpin Jatim ke depan. Salah satunya adalah aspirasi para kiai untuk Gubernur Jatim ke depan adalah NU, itu menjadi salah satu bahan Partai Gerindra dalam menentukan nama yang akan diusung, selanjutnya berbagai aspirasi sesuai keinginan rakyat Jatim.
“Partai Gerindra yakin walaupun nantinya calon yang akan diusung partai Gerindra adalah figur baru, tapi dengan modal mesin partai dan figur yang diusung benar-benar sesuai keinginan rakyat Jawa timur, maka kemenangan sepeti di DKI Jakarta akan terulang di Jawa  Timur,” ungkapnya serius.
Demokrat Umumkan Juli
DPD Partai Demokrat Jatim akan memutuskan dukungan terhadap pasangan Cagub dan Cawagub yang akan bertarung di Pilgub Jatim 2018 pada Juli 2017.  “Tunggu saja Juli keputusan dan rekomendasinya akan diberikan kepada siapa,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Kamis (25/5).
Menurut dia, saat ini partainya masih melakukan survei termasuk menimbang nama-nama yang sudah muncul sebagai kendidat, seperti Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, Nur Hayati Ali Assegaf dan nama lainnya.
Meski telah mengusulkan dan memberikan nama-nama kandidat, kata dia, DPD menyerahkan keputusan dan hasil akhir ke pusat untuk selanjutnya diberikan surat rekomendasi.  “Semua tergantung pusat dan kami di DPD siap mengawal apa yang diamanahkan oleh partai,” ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya juga masih melakukan komunikasi dengan partai-partai politik lainnya untuk berkoalisi karena Demokrat tak bisa mengusung sendiri nama pasangan calon Gubernur dan wakilnya. “Kalau komunikasi jalan terus karena kami tidak bisa mengusung sendiri. Nanti tunggu saja koalisi dengan siapa,” kata politisi yang juga Gubernur Jatim tersebut.
Di sisi lain, salah satu kandidat dari Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai salah seorang Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menyatakan ingin melanjutkan program-program pemerintahan Soekarwo.
Pada kesempatan berkunjung ke Pamekasan kemarin, anggota DPR RI itu mengaku selain dalam rangka tugas sebagai wakil rakyat, kedatangannya juga menyapa rakyat. “Saya mempersiapkan diri untuk berjuang dan maju di Jatim 1. Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Jatim, saya ingin melanjutkan program-program Pakde Karwo,” katanya.
Khofifah Kunjungan Politik
Sebelumnya setelah kehadiran Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ke Probolinggo, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa juga turun ke Probolinggo, Rabu (24/5) malam. Kedatangan Khofifah di Kabupaten Probolinggo di tiga lokasi, yakni di pendopo (rumah dinas) Bupati Probolinggo, Ponpes Zainul Hasan Genggong dan Ponpes Syech Abdul Qodir Jaelani Rangkang Kraksaan.
Saat di pendopo Kabupaten Probolinggo, kepada wartawan Khofifah, menyampaikan bahwa kedatangan dirinya bukan semata-mata berkaitan dengan politik, akan tetapi hanya bersilaturahim ke Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, istri dari Hasan Aminuddin, anggota DPR RI Komisi VIII dari partai NasDem.
Saat disinggung tentang pencalonan dirinya maju di Pilgub Jatim, Khofifah mengatakan kalau dirinya masih belum mengarah ke sana. “Kok pertanyaannya mengarah ke sana ya. Kalau masalah itu, saya masih chek sound, jadi sementara belum dipastikan. Sekali lagi saya masih chek sound ya untuk mengetahui respon masyarakat Jatim,”jelas Khofifah.
Kabar yang beredar, Khofifah akan menggandeng Hasan Aminuddin, sebagai Cawagub untuk berdampingan dengan Khofifah. “Saya masih komitmen dengan Partai saya NasDem, jadi belum bisa dipastikan saya mendampingi ibu Khofifah sebagai Wakil Gubernur Jatim, itu hanya isu saja,”ujar Hasan.
Hasan menegaskan, meski PKB telah menentukan calonnya maju sebagai gubernur, namun Khofifah masih punya kesempatan diusung oleh partai politik lainnya. “Selain PKB, masih ada 9 partai politik lainnya, siapa tahu di antara 9 partai tersebut bersedia mengusung Khofifah,”tegas Hasan.
Sebagai kader NU tulen, Khofifah juga menghormati sikap ulama-ulama NU Jatim dan DPP PKB yang memastikan  mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Sikap PKB dan ulama Jatim tidak akan mempengaruhi sikapnya untuk maju atau tidak sebagai bakal Cagub Jatim.
Langkah DPP PKB mengusung Gus Ipul, bukan langkah mundur bagi Khofifah untuk maju Pilgub Jatim. Sebab masih terdapat 9 partai lain yang belum menyatakan sikap. NasDem sendiri berpotensi menyokong pencalonan Khofifah, jika internal partai mendukung serta elektabilitas Khofifah terus meningkat.
“Penguatan suara itu penting bagi partai politik yang belum memutuskan mendukung siapa. Insya Allah, manakala kekuatan di elemen masyarakat dianggap kuat oleh kesimpulan partai politik, Insya Allah Bu Khofifah tidak akan menolak. Asalkan diizinkan oleh bapak Presiden Joko Widodo,” terang Ketua DPP Partai NasDem ini.
Jika akhirnya maju Pilgub Jatim, Khofifah harus meminta persetujuan Presiden Republik Indonesia terkait kapasitasnya sebagai Menteri Sosial. Namun sejauh ini, kata dia belum terlihat partai politik yang secara terang-terangan menyatakan mengusung atau mendukung pencalonan Khofifah Indar Parawansa sebagai bacagub Jatim. [cty, wap]

Tags: