Giliran Pemprov Gelar OP Bersama Bulog Situbondo

Petugas Bulog Bondowoso bersama staf Disperindag-ESDM Kab. Situbondo saat melayani pembeli sembako dalam OP yang digelar Pemprov Jatim.

Petugas Bulog Bondowoso bersama staf Disperindag-ESDM Kab. Situbondo saat melayani pembeli sembako dalam OP yang digelar Pemprov Jatim.

Situbondo, Bhirawa
Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melakukan operasi pasar (OP)dengan menjual beras di bawah harga pasaran, Jumat pagi kemarin (19/12) giliranPemprov Jawa Timur yang melakukan operasi serupa
Tapi untuk operasi kaliini tidak hanya menjual beras, melainkan ditambah dengan tiga komoditas lain yaitu gula, minyak goreng dan tepung. Lokasi OP sembako yang digagas Pemerintah Provinsi Jatim itu dilaksanakan di Pasar Mangaran dan Pasar Panarukan.
Menurut Kepala Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, Samiran, melalui Kepala Seksi PPU Suratmin, operasi pasar yang mulai digelar sejak pagi itu tampak ramai diserbupembeli. Ini karena, lanjut Surtamin, harga sembako yang dijual ke masyarakat dibawah harga pasaran. “Penunjukan dua pasar tersebut, sudah sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Pemprov Jatim. OP sembako ini direncanakan hingga akhir bulan Desember 2014,” terang Suratmin disela sela memantau OP, kemarin Minggu (21/12).
Masih kata Suratmin, harga yang dikeluarkan untuk operasi pasar telah disubsidi ongkos distribusinya. “Harganya ada selisih dengan harga pasar, untuk beras yang dijual kali ini kualitasnya premium, gula kita punya sendiri tapi jumlahnya ditentukan oleh Disperindag dan minyak kita ambil dari Bulog mart. Persisnya, minyak goreng disubsidi ongkos sebesar Rp 2.000 per kilogram; beras Rp 250 perkilogram; gula Rp 700 perkilogram dan tepung sebesar Rp 500 perkilogramnya,” beber Suratmin.
Untuk mencukupi stock OP, ujar Suratmin, pihaknya sengaja menyediakan setiap jenis komoditi sembako tersebut sebanyak 1 ton tiap harinya.  OP kali ini, sambung Suratmin, selain untuk menstabilkan dan mengendalikan harga sembako paska kenaikan BBM, juga untuk mencukupi stock sembako menghadapi perayaan natal dan tahun baru. “Untuk beras kita siapkan kualitas medium ke atas,” jelas Suratmin.
Salah satu staf Disperindag dan ESDM Kabupaten Situbondo, Junaidi menandaskan,dari empat komoditas yang dijual, ada satu item yang tidak dijual pada hari itu yaitu tepung. “Biasanya tepung diadakan mendekati lebaran, dikawatirkan waktu biasa seperti ini tidak laku, jadi tidak dibawa,” papar Junaidi.
Junaidi menyebutkan daftar harga untuk masing-masing sembako itu sendiri tertera dengan perincian harga beras; Rp 8.600 perkilogram, gula pasir; Rp 8.500 perkilogram, minyak goreng Rp 9.700 per liter dan tepung terigu; Rp 7.000 perkilogram. Disisi lain, salah satu pedagang sembako di Pasar Mimbaan, Hesti, mengaku menjual beras seharga Rp 9.500 perkilogram;  minyak goreng kemasan dijual dengan harga Rp 10.500.  [awi]

Tags: