Giliran Rumah Pemborong Timses Hasan Digeledah KPK

Penyidik KPK membawa satu koper hitam dan mesin penghitung uang keluar dari rumah Tutik. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia kembali melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sekitar pukul 11.00 WIB Selasa (26/10) petugas menggeledah, rumah Muhamad Munib, selaku pemborong jalan dan rumah dinas di kabupaten Probolinggo.
Informasi yang berhasil dihimpun Bhirawa, Abdul Munib sendiri merupakan pemborong yang sering menerima tender pembangunan dari tersangka Hasan Aminuddin, suami Bupati Probolinggo nonaktif Puput Tantriana Sari. Baik penggarapan jalan ataupun penggarapan kantor kedinasan yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Munib mulai menjadi pemborong sejak Hasan menjabat sebagai Bupati Probolinggo selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013.
Munib kembali langganan mendapatkan tender proyek fisik di era Bupati Puput Tantriana Sari periode 2013-2018 hingga saat ini. Dari informasi, CV. Wahyu milik Munib ini menggarap bangunan yang nilainya di kisaran Rp 300-700 juta.
Sementara dalam penggeledahan itu, ada dua mobil Toyota Kijang Innova yang ditumpangi KPK masuk ke gang di Rw 05, Rw 02, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, rumah Munib. Kedua mobil berwarna hitam masing-masing dengan nopol N 1687 AAL, dan B 1579 JUJ. Tak hanya tim penyidik KPK, di dalam kendaraan tersebut juga ada dua anggota polisi dari satuan Sabhara Polres Probolinggo Kota.
Ketua Rw, 05, Kelurahan Patokan, Bambang Holili, Selasa (26/10) mengatakan, Munib memang dekat dengan Hasan. Bahkan sering kali rumahnya didatangi oleh Hasan sebelum dipanggil oleh KPK. “Juga tim suksesnya (Hasan-Tantri),” tuturnya.
Ia menjelaskan saat KPK datang, Munib sendiri kebetulan tidak berada di rumahnya. Namun tak lama kemudian Munib terlihat datang bersama warga sekitar dengan mengendarai motor, lalu menemui KPK. Sampai berita ini ditulis, KPK masih melakukan penggeledahan dirumah Munib.
Berdasar informasi sementara, saat ini, Munib tengah menggarap sebuah proyek di Kecamatan Kuripan. Jenis proyek yang digarap belum diketahui secara pasti.
Selain Munif, penyidik KPK juga mendatangi rumah Tutik orangtua dari Andi Suryanto Wibowo, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo dari Fraksi Nasdem, di Dusun Taman, RT 1 RW 2, Desa Sebaung, Kecamatan Gending.
KPK mendatangi rumah Tutik sekira pukul 10.30 WIB dengan menumpangi satu mobil. Penggeledahan ini dilakukan untuk mencari bukti-bukti dugaan kasus gratifikasi dan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) tersangka Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminudin.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI terus mengembangkan kasus dugaan gratifikasi, dan Tindak Pidan Pencucian Uang (TPPU) untuk tersangka Bupati Probolinggo nonaktif Puput Tantriana Sari (PTS) dan suaminya selaku anggota DPR RI, Hasan Aminuddin (HA). Sejumlah orang diperiksa sebagai saksi. Dua di antaranya yakni Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Probolinggo Ahmad Rifai, dan seorang mahasiswa bernama Hayu Kinanthi Sekar Maharani.
Pemeriksaan terhadap keduanya dilakukan di Mapolres Pobolinggo Kota. Selain keduanya, KPK juga memeriksa 13 orang saksi lainnya. 13 saksi lainnya yakni, Alwi selaku wiraswasta; Suharto selalu PNS; I Ketut Kariana selaku Notaris; Hari Pur Sukistiono selaku Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo.
Kemudian, Wahid Noor Aziz selaku Kabid Perikanan Budidaya pada Diskan Kabupaten Probolinggo; Saiful Hidayat selaku Kabid Bina Usaha Perikanan pada Diskan Kabupaten Probolinggo; Mahbub Zunaidi selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo; Bambang Supriyatno selaku Kabid Sarana Prasarana Pertanian DKPP Kabupaten Probolinggo; Didik Tulus Prasetyo selaku Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP.
Selanjutnya, Suryana Nuring P selaku Kabid Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan; Abdul Halim selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo; dan Nanaik Meilani selaku Swasta. [wap]

Tags: