Gini Ratio Jatim Menurun 0,002 Poin

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gini Ratio di Provinsi Jawa Timur cenderung menurun menjadi sebesar 0,364 pada September 2020. Angka ini turun sebesar 0,002 poin jika dibandingkan dengan Gini Rasio Maret 2020 yang sebesar 0,366.

“Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2020 tercatat 0,373, turun dibandingkan Gini Ratio Maret 2020 sebesar 0,377. Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2020 tercatat 0,318, naik dibandingkan Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar 0,316,” kata Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan.

Ia juga menjelaskan, selain Gini Ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia.

Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori. Kategori tingkat ketimpangan tinggi, jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen.

Kategori tingkat ketimpangan sedang, jika angkanya berkisar antara 12-17 persen. Kategori tingkat ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.

Pada September 2020, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 19,06 persen. Ini berarti tingkat ketimpangan ukuran Bank Dunia Provinsi Jawa Timur berada pada kategori ketimpangan rendah.

Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan September 2020 ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2020 yang sebesar 18,46 persen.

Bila dibedakan menurut wilayah perkotaan dan perdesaan, persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada September 2020 sebesar 18,50 berkategori ketimpangan rendah.

Demikian pula untuk daerah perdesaan, persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah pada September 2020 berada pada kategori ketimpangan rendah (21,36 persen).

Dalam periode September 2019-September 2020, persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah, di perkotaan maupun perdesaan cenderung meningkat.

Namun demikian, lebih rendahnya persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah, menunjukkan bahwa ketimpangan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan ketimpangan di perdesaan. [rac].

Rate this article!
Tags: