Foto: ilustrasi
Surabaya, Bhirawa
Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia (Ginsi) Jatim prihatin karena hampir 3.000 barang impor Jatim di blokir Ketua Ginsi Jatim Bambang Sukardi menjelaskan, pemblokiran barang impor ini tentunya sangat merugikan para pengusaha. Itulah mengapa ia meminta agar kebijakan yang menyulitkan importir bisa ditinjau ulang. “Bagaimanapun juga yang namanya ekspor-impor di negara manapun pasti akan dibutuhkan tak terkecuali di Indonesia,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin, Rabu (28/1).
Lebih lanjut ia mengatakan, kalau sebaiknya pemerintah harus fleksibel menyangkut aturan ekspor-impor, karena jika terlalu kaku bukan tidak mungkin akan diembargo oleh negara lain.
Apalagi saat ini akan diterapkan AEC yang merupakan pasar bebas Asia Tenggara. “Sebagai negara berkembang sudah semestinya Indonesia harus ikut perkembangan perbisnisan dunia,” katanya. [ma]
