GlaxoSmithKline Edukasi Konsumen terhadap Gigi Sensitif

Owner and main director Devine Dental Clinic Jakarta, Drg Hardini Dyah Astuti (tengah) dan Presiden Direktur GlaksoSmithKline (GSK) Indonesia, Pawan Sud dan Edo Sugian Sugianto, food blogger@kokobuncit di Surabaya, Rabu (13/9).

Surabaya, Bhirawa
Sensodyne secara terus menerus mengedukasi konsumen mengenai gigi sensitif dan menginspirasi masyarakat untuk bertindak dan beralih ke pasta gigi desentisasi dalam meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik.
Untuk itu GlaxoSmithKline (GSK) meluncurkan Sensodyne Repair & Protect baru, pasta gigi yang khusus dirancang untuk gigi sensitif. Sehingga dapat membantu mengurangi rasa ngilu pada gigi sensitif yang biasa dirasakan saat mengkonsumsi makanan atau minuman dingin, panas, manis, atau asam.
Presiden Direktur GlaksoSmithKline (GSK) Indonesia, Pawan Sud saat dikonfirmasi Bhirawa di sela-sela peluncuran Sensodyne Repair & Protect baru di Surabaya, Rabu (13/9) kemarin mengungkapkan, pihaknya terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan dengan mengkolaborasi peneliti dan ahli kesehatan serta menghadirkan produk yang berkhasiat, kredibel dan aman.
“Kini GSK sebagai pengelola terdepan bagi gigi sensitif berkomitmen untuk terus berinovasi bersama para ahli dan memberikan dampak yang baik bagi masyrakat dengan meluncurkan Sensodyne Repai & Protect baru,” jelasnya.
Sementara menurut Head Of Expert Sales at GSK Consumer Healthcare Indonesia, Wastori Wibowo mengatakan, dalam GSK Consumer kita ingin berkembang dengan melakukan edukasi ke arah gigi sensitif. “Jadi kita lebih banyak melakukan edukasi dan penetrasi market ke arah gigi sensitif,” terangnya.
Sementara dari sisi market shareSensodyne termasuk leader khusus di pasta gigi sensitif. “Pangsanya sangat besar, kita melihat data yang ditunjukan di Indonesia saja, 1 dari 3 masyarakat masih mengalami gigi sensitif. Sedangkan 50% dari masyarakat itu sendiri belum menyadarinya bahwa itu bisa menjadi penyakit sehingga tidak melakukan pencegahan,” paparnya.
Untuk itu GSK berkomitmen akan banyak melakukan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat karena kurangnya pemahaman terhadap gigi sensitif tersebut. “Supaya mereka sadar bahwa gigi sensitif atau ngilu itu merupakan suatu masalah. Sebab saat mereka makan yang asam atau minum air dingin lalu terasa ngilu bukanya diobati tapi malah dihindari,” pungkasnya.
Sedangkan menurut Owner and main director Devine Dental Clinic Jakarta, Drg Hardini Dyah Astuti mengatakan masalah gigi sensitif dapat ditangani lebih awal dengan menggunakan pasta gigi desensitasi dua kali sehari. “Saya sendiri merekomendasikan pasien untuk menggunakan pasta gigi desensitasi seperti misalnya Sensodyne Repair & Protect dalam mengelola gigi sensitif di tahap awal,” tandasnya.
Namun Hardini mengingatkan kepada pasien untuk tetap berkonsultasi dengan dokter gigi apabila kondisi masih terasa lebih dari 14 hari untuk mengetahui penyebab utama gigi sensitif yang dialaminya. [riq]

Tags: