Gojek Bantu UMKM Surabaya Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Pemilik bisnis kuliner Geprek Nyonyor tetap melayani mitra Gojek, namun dengan menjaga prosedur protokol kesehatan.

Ekosistem Digital Gojek Dukung Ketahanan Ekonomi
Oleh: Achmad Tauriq Imani.
Surabaya, Bhirawa
Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung telah membawa dampak bagi sektor ekonomi di seluruh Indonesia khususnya di Kota Surabaya. Untuk mendukung ketahanan ekonomi selama pandemi COVID-19 ini, berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk membantu pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) di Kota Surabaya oleh Gojek, super app terdepan di Asia Tenggara. Untuk beradaptasi sehingga bisa bertahan di situasi pandemi COVID-19, dan tetap optimis bertumbuh ke depannya.

Dalam paparan di Jumpa Pers Virtual bertajuk Ekosistem Digital Gojek Dukung Ketahanan Ekonomi Kota Surabaya Melalui Kontribusi yang Berkelanjutan yang dihadiri Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (LD FEB), Dr. Paksi Walandouw , Research Institute of Socio-Economic Development & Lecturer (RISED) Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Rumayya Batubara, VP Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say dan di moderasi oleh Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim & Bali Nusra, Alfianto Domy Aji.

Diungkapkan kontribusi ekonomi yang dihasilkan Gojek, sebelum pandemi, mitra Gojek dari lima layanan (GoFood, GoPay, GoSend, GoCar dan GoRide) yang ada di berkontribusi sebesar Rp 2,1 triliun pada ekonomi Kota Surabaya di 2019.

Bila menggunakan metode perhitungan pendapatan domestik regional bruto (PDRB), nilai produksi di ekosistem digital Gojek selama tahun 2019 mencapai Rp 15,7 triliun atau setara dengan 2,9 persen PDRB Kota Surabaya.

VP Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say mengungkapkan lebih dari 90 persen mitra usaha Gojek merasa sangat terbantu dengan teknologi yang tersedia didalam ekosistem Gojek untuk bertahan di masa pandemi.

“Kami percaya, kemudahan dan keamanan akses dalam proses aktivasi kian mendukung mitra UMKM untuk memulai usaha, beradaptasi dan mampu melebarkan sayap bisnisnya. Di aplikasi GoBiz terbaru, mitra UMKM bisa memanfaatkan fitur Daftar Mandiri untuk melakukan pendaftaran, mengecek status verifikasi, dan aktivasi akun secara mandiri,” terangnya.

Michael menambahkan selain teknologi, Gojek turut memberikan dukungan non-teknologi untuk membantu ketahanan UMKM di masa pandemi. Sebagai perusahaan teknologi Gojek juga memberikan dukungan non-teknologi, seperti mendorong peningkatan permintaan dari konsumen melalui periode promo dan pelatihan para UMKM GoFood melalui Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).

Sementara itu hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (singkatnya LD) yang berjudul, “Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Surabaya Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19” dipaparkan Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw, adanya riset ini menunjukkan pentingnya peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM, khususnya usaha mikro untuk bertahan di masa pandemi.

“Kondisi pandemi tentu menguji resiliensi (ketahanan), dan kemampuan adaptasi para pelaku usaha di masa krisis. Salah satu adaptasi itu adalah adanya perubahan usaha dari yang sebelumnya tradisional menjadi usaha digital. Dari riset ini, tampak pula bahwa para pelaku usaha cukup realistis melihat dampak panjang dari pandemi. Akan tetapi mereka juga tetap optimis bahwa dengan berada dalam suatu ekosistem digital, usaha mereka dapat tetap tumbuh kedepannya, dan penghasilan mereka kembali seperti sebelum pandemi,” jelasnya.

Sesuai riset LD menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Surabaya bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pekerja swasta dan profesional. Riset menemukan 69 persen Mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020). Di antara mitra tersebut, 95 persen adalah pengusaha skala mikro dan 46 persen di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis.

Bahkan riset LD juga menemukan bahwa mayoritas mitra UMKM menganggap mereka mampu beradaptasi di situasi pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 89 persen mitra UMKM GoFood, 97 persen mitra UMKM social seller pengguna GoSend dan 89 persen mitra UMKM GoPay.

Mitra yang mampu bertahan menganggap solusi teknologi dan non teknologi dari Gojek membantu keberlangsungan usaha mereka. Mitra UMKM GoFood merasakan manfaat dari fitur teknologi pengaturan promosi mandiri via aplikasi GoBiz (71 persen) dan periode promosi GoFood (72 persen).

Tags: