Golkar Kubu AL Jatim Ramai-ramai Mundur

GolkarSurabaya,Bhirawa
Ancaman Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (ARB) yang akan ‘memecat’ kadernya yang bergabung di kepengurusan kubu Agung Laksono (AL) benar-benar mujarab. Para legislator yang namanya sempat masuk dalam pengurusan versi AL baik di DPR RI, DPRD provinsi hingga Kab/kota langsung menyatakan kesetiaannya pada DPP versi Bali.
Memang nama-nama legislator jatim seperti anggota DPR RI, Adies Kadir dan Anggota DPRD Jatim, Freddy Purnomo sempat masuk dalam jajaran kepengurusan partai Golkar versi AL. Namun dalam konfirmasi kemarin keduanya mengaku tidak pernah ditelpon atau diklarifikasi terkait masuknya dia di kepengurusan Golkar kubu Ancol.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Freddy Purnomo mengaku dirinya tidak pernah dihubungi apalagi diklarifikasi oleh kepengurusan Golkar kubu AL. Namun tiba-tiba namanya dicatut dan dimasukan dalam SK DPP nomor KEP-044/DPP/Golkar/III/2015 tertanggal 31 Maret 2015 yang ditandatangani oleh Ketum, Agung Laksono dan Sekjen, Zainudin Amali. Dimana posisinya sebagai Wakil Ketua DPD Golkar Jatim.
“Jujur selama ini saya tidak pernah dihubungi oleh AL ataupun pengurus Golkar kubu Ancol. Karenanya, saya kaget ketika beredar SK, dimana nama saya ada disana di posisi Wakil Ketua. Itu tidak benar dan ngawur,”tegas pria yang juga Ketua Komisi A DPRD Jatim yang dikonfirmasi lewat telepon genggamnya, Kamis (9/4) ini.
Terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim versi kubu Ancol, Sarmudji ketika diklarifikasi mengaku kaget dengan beredarnya SK tersebut. Mengingat nama-nama yang ada di kepengurusannya belum final dan masih perlu dilakukan perbaikan. Karenanya, dia mengaku ada oknum pengurus yang sengaja mengacaukan dan mangadu domba Golkar kepengurusan AL.
“Memang kami sempat kaget ketika di media muncul nama-nama kepengurusan Golkar. Yang saya tahu SK asli ada di Ketum. Saya sendiri belum mendapatkan copynya. Karenanya saya percaya ada oknum kader yang mencoba mengadu domba kami,”tegas Sarmudji yang juga Anggota DPR RI ini.
Bagaimana dengan tudingan jika SK tersebut bodong, menurut Sarmudji tuduhan tersebut sangat tak masuk akal. Ini karena SK tersebut dikeluarkan oleh institusi yang jelas. Termasuk yang tandatangan
.”Kalau pak Ridwan Hisjam mengatakan SK tersebut abal-abal berati waktu Pak Agung tandatangan yang bersangkutan ada di dekat Ketum, sehingga dia tahu kalau SK itu palsu,”tambahnya dengan tersenyum. [cty]

Tags: