Golkar-PKB Kabupaten Probolinggo Bangun Koalisi untuk 2024

Ketua DPD Golkar Oka Mahendra (kemeja kuning) bertemu Ketua DPC PKB Malik Haramain. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Pemilihan bupati (Pilbup) Probolinggo masih digelar 2024. Namun, manuvernya sudah dimulai sejak saat ini. Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo Abdul Malik Haramain silaturahmi ke Ketua DPD Golkar Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma.

Keduanya pun sepakat membangun Kabupaten Probolinggo ke depan dengan berkoalisi. Namun, belum dibicarakan siapa calon bupati yang akan diusung. Karena harus melihat hasil pemilihan legislatif (pileg) Februari 2024.

Silaturahmi itu sendiri dilakukan di kediaman Oka di Jl Suyoso, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Oka usai silaturahmi itu menjelaskan, kedatangan DPC PKB Kabupaten Probolinggo yang dimotori ketuanya merupakan kegiatan safari politik.

Ada sejumlah kesepakatan yang akan dibangun dalam silaturahmi itu. Sebab, kedua partai memiliki tujuan yang sama. Yakni, membangun Kabupaten Probolinggo agar lebih maju lagi.

“Kami sudah bicara panjang lebar masalah ke depan. Meskipun di atas (pusat, Red), PKB dan Golkar memiliki koalisi masing-masing dengan usulan presiden masing-masing, namun untuk urusan Kabupaten Probolinggo ke depan antara Golkar-PKB punya satu kesamaan. Yaitu, membangun Kabupaten Probolinggo lebih baik,” terang Oka, Rabu (15/6).

Namun, silaturahmi itu menurut Oka, memang tidak membahas siapa calon bupati yang akan diusung ke depan. Sebab, baik PKB maupun Golkar saat ini sama-sama fokus pada Pileg Februari 2024 terlebih dahulu.

Bila Pileg 2024 selesai, maka nantinya hasil Pileg itu juga akan menjadi penentu siapa yang akan diusung sebagai calon bupati. “Jadi saat ini kami fokus pada Februari 2024. Jika sudah selesai, baru nanti akan berbicara masalah pilkada pada November 2024,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Malik. Ia sangat berterima kasih atas jamuan yang diberikan oleh tuan rumah. Selain itu, ia juga sudah lama tidak sowan kepada Kiai Hasan Irsyad. Sehingga momen tersebut juga dilakukan sebagai ajang sowan dan silaturahmi.

“Kami banyak diskusi. Terutama diskusi untuk membangun Kabupaten Probolingo ke depan. Lebih lagi saat ini ada Kiai Hasan Irsyad yang merupakan suhu. Beliau tahu betul bagaimana melakukan perbaikan di Kabupaten Probolinggo. Selain itu, Partai Golkar ini merupakan partai senior. Sehingga saya yakin banyak konsep pembangunan yang sudah diprogramkan,” tuturnya.

Ia juga yakin, untuk membangun Kabupaten Probolinggo dengan sumber daya alam yang melimpah, tidak bisa dilakukan oleh satu partai saja. Tapi, harus berkoalisi. Selanjutnya, ke depan Malik dan Oka akan berkunjung ke sejumlah partai lain yang memiliki tujuan seirama.

“Kami optimistis Probolinggo bisa dibangun dengan sejumlah partai lainnya. Penjajakan yang kami lakukan untuk koalisi ini dilakukan jauh sebelumnya, lantaran kami tidak mau koalisi ini dibangun dadakan.

Sesuai perkataan Kiai (Hasan Irsyad), mestinya dilakukan lantaran ada kedekatan emosional, ideologis, dan koalisi tersebut keluar dari kesadaran,” tandasnya.

Setelah Bupati Probolinggo nonaktif (Puput Tantriana Sari) dan suaminya Hasan Aminudin ditangkap OTT KPK, suhu politik kian hangat di Kabupaten Probolinggo. Meski Pilkada Probolinggo masih November 2024, namun penjajakan untuk pilkada 2024 terus dilakukan elit politik.

Kedua partai politik besar yakni PKB dan Golkar bertemu. Ketua DPD Golkar Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma bertemu dengan Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo Abdul Malik Haramain.

Pertemuan itu dilakukan, di rumah Oka di Jalan Suyoso, Sukabumi, Mayangan, Kota Probolinggo. Dalam pertemuan itu, para elite dari kedua partai ikut mendampingi pertemuan. Acara sendiri berlangsung tertutup.

Mereka yang menemani adalah Wakil Ketua DPC PKB Lukman Hakim, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Probolinggo Yek Muad, dan para elit PKB lainnya.

Selain itu, dari DPD Golkar Kabupaten Probolinggo yang ikut mendampingi adalah anggota DPRD Jatim Hasan Irsyad, Wakil Ketua DPD Golkar Bambang Robianto, Joko Wahyudi, M. Ilyas, Nurul Laila Kusnia, Syaiful Bahri dan beberapa pimpinan dari kecamatan.

Apakah kedua partai ini sepakat untuk menjajaki koalisi untuk Pilkada 2024? Karena baik PKB dan Golkar sama-sama memiliki 5 kursi di DPRD Kabupaten Probolinggo.

Oka mengatakan Golkar dan PKB memang ada kesamaan untuk membangun visi dan misi di Kabupaten Probolinggo. Menurut Oka, Golkar dan PKB di Kabupaten Probolinggo sudah menemukan kesepakatan bersama.

Kesepakatan itu adalah untuk membangun Kabupaten Probolinggo ke depannya. “Insyallah antara Golkar dan PKB ini satu tujuan dan juga mempunyai satu kesamaan yang sama,” jelas Oka.

Malik Haramain juga senada dengan Oka. Malik mengatakan PKB dan Golkar sepakat tidak membicarakan masalah pilkada dulu. Karena yang terpenting adalah membangun program rakyat dan pileg.

“Kita sudah sepakat bersama-sama, sampai bulan Februari 2024, kita tidak membicarakan masalah Pilkada. Kita fokus sama-sama untuk membangun program rakyat, kita fokus Pileg di Pemilu 2024, dan lihat hasil kedua partai ini di Kabupaten Probolinggo. Baru kita bicarakan nasib warga Kabupaten Probolinggo, yang selama ini hidup tertindas” kata Malik.

“Setelah semuanya sudah tuntas, kita nanti bakal bicarakan tepat di bulan November 2024, siapa Calon Bupati dan wakil bupatinya, yang akan maju di Pilkada 2024 ini. Karena PKB sudah lama berkomunikasi dengan Golkar. Kami banyak berdiskusi untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo ke depannya,” tandas Malik.

Malik meyakini partai Golkar merupakan partai tua di Indonesia, sehingga banyak mempunyai konsep bagaimana untuk membangun Kabupaten Probolinggo ke depannya.

“Saya kira Kabupaten Probolinggo butuh kontribusi dari teman-teman Golkar. Saya optimis membangun Kabupaten Probolinggo ini tidak bisa satu partai dan membutuhkan banyak partai,” tambah Malik. [wap.dre]

Tags: