Golkar Siapkan Fernanda Cawali Kota Probolinggo

Fernanda disiapkan sebagai Balon Walikota Probolinggo di pilkada 2018.

(Tawarkan Rp 300 Juta untuk Setiap RT di Kota Probolinggo)
Kota Probolinggo, Bhirawa.
Bakal calon wali kota Probolinggo di Pilkada 2018 oleh partai Golkar, Fernanda Zulkarnain, menjanjikan program pemberdayaan kampung, jika terpilih menjadi wali kota. Dengan program itu, setiap Rukun Tetangga (RT) akan mendapat Rp 100-300 juta per tahun. Janji program itu, dibuka dalam Konsolidasi Keluarga Besar Partai Golkar Menuju Pemenangan Pilkada Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019, di kantor DPD Partai Golkar Kota Probolinggo.
Janji program itu, juga termuat dalam brosur berisi profil dan visi Fernanda tentang Probolinggo ke depan. Brosur dibagi-bagikan ke semua pengurus partai mulai tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota, untuk dipublikasikan kepada masyarakat.
Nanda, siap mundur bila ternyata dalam tiga tahun menjabat, program tersebut tak jalan. “Saya siap menandatangani kontrak politik dengan masyarakat,” tegasnya ditemui dikantor DPD Golkar kota Probolinggo Kamis (30/3).
Penyaluran dana Rp 100-300 juta untuk setiap RT, Nanda belum menjelaskannya. “Nanti ada waktunya, saat kampanye,” ujar adik kandung Ketua DPD Partai Golkar Kota Probolinggo, Audi Firmana itu. “Gampangnya, silpa (sisa lebih penghitungan anggaran, Red) tahun 2015 hampir Rp 200 miliar. Di Kota Probolinggo, jumlah RT itu seribu lebih sedikit. Kalau diberi Rp 100 juta, totalnya sekitar Rp 100 miliar. Kalau diberi Rp 200 juta, ya sekitar Rp 200 miliar,” jelasnya.
Diketahui, Nanda merupakan anak dari Zulkifli Chalik, yang dua kali menjadi Cawali Probolinggo. Lulusan Amerika Serikat itu, pernah menjadi calon legislator DPR-RI dapil Probolinggo-Pasuruan dari Golkar. Fernanda merupakan nama kedua yang dideklarasikan sebagai bakal calon wali kota. Sebelumnya, aktivis LSM, Suwito, juga dideklarasikan sebagai bakal calon dari jalur independen.
Di Probolinggo, Golkar merupakan partai terbesar kedua setelah PDIP dengan lima kursi di DPRD setempat. Untuk mengusung pasangan calon di Pilwali 2018, partai berlambang beringin itu perlu tambahan satu kursi lagi. Karena itu, mau tak mau, Golkar harus berkoalisi dengan parpol lain yang memiliki kursi di DPRD. Besar kemungkinan, partai koalisi akan meminta jatah wakil wali kota kepada Golkar.
Terkait dengan ini, Ketua DPD Partai Golkar Kota Probolinggo, Audi Firmana mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan parpol lain. “Masih penjajakan,” kata kakak kandung Fernanda Zulkarnain ini.
H. Zulkifli Chalik, ketua Dewan Penasehat (Wanhat) Golkar menegaskan, Partai berlambang pohon beringin ini, belum memiliki nama-nama calon wakilnya, yang akan mendampingi calon wali kota Zulkarnaen Fernanda (Nanda) dalam pilwali 2018 mendatang.
Partai yang diketuai Ausi Firmana ini lebih memilih konsolidasi ke dalam (Internal) ketimbang memikirkan calon wakil wali kota yang akan digandeng. “Saat ini Kami lebih focus konsolidasi internal (ke dalam). Belum memikirkan wakil anak saya,” tandasnya.
Dengan harapan, partai yang diketuai putra pertamanya ini, keorganisasiannya tambah kuat, sehingga menambah bargaining position atau nilai tawar. Jika posisinya kuat dan tidak ada gesekan diinternal, maka partai atau tokoh di luar Golkar, secara otomatis akan mendekati Golkar. “Kami tidak memilih calon wakil wali kota yang akan berangkat dengan Golkar. Yang kami inginkan, ada partai lain atau tokoh masyarakat yang merapat ke kami,” tandasnya.
Oleh karena itu siapa yang akan digandeng Nanda untuk bertarung dalam pilwali nanti, Zulkifli mengatakan, tidak ada. Menurutnya, siapapun orangnya dan dari kader partai manapun, terbuka peluang untuk digandengkan dengan Nanda. “Kader-kader partai lain, semuanya berpeluang, termasuk tokoh agama, masyarakat dan pengusaha. Mereka orang-orang terbaik. kami selalu terbuka,” tambahnya. [wap]

Tags: