Golkar Tulungagung Syaratkan Cabup-Cawabup Lakukan Survei

Asmungi didampingi pengurus DPC Partai Golkar Tulungagung memberikan penjelasan pada dua cabup yang hadir dalam pertemuan di Kantor DPD Partai Golkar Tulungagung, Sabtu (12/8).

Tulungagung, Bhirawa
Partai Golkar Tulungagung mensyaratkan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang mendaftar di partai politik tersebut untuk melakukan survei sendiri. Mereka berharap hasil survei sudah diberikan pada DPC Partai Golkar Tulungagung pada akhir Agustus 2017.
Demikian ditandaskan Ketua DPD Partai Golkar Tulungagung, Drs KH Asmungi Zaini MSi, saat menggelar pertemuan dengan cabup dan cawabup yang mendaftar di Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar Tulungagung, Sabtu (12/8). Hadir dalam pertemuan tersebut dua dari empat cabup yang mendaftar di Partai Golkar, yakni Ir Alfa Isnaeni dan Drs Budi Setijahadi.
“Survei bisa dilakukan secara sendiri-sendiri oleh masing-masing calon atau dilakukan secara bersama-sama. Yang penting tanggal 31 Agustus hasilnya sudah dikirim ke DPD Partai Golkar Tulungagung,” ujarnya.
Persyaratan melakukan survei, lanjut Asmungi, merupakan amanat dari DPP Partai Golkar sebelum mereka mengeluarkan rekomendasi pada salah satu calon. “Di Partai Golkar berlaku tahapan penjaringan, pendaftaran, survei dan baru kemudian penetapan rekomendasi,” paparnya.
Asmungi berharap semua cabup dan cawabup yang mendaftar di Partai Golkar menggunakan lembaga survei yang kredibel dan independen. “Soal lembaganya terserah bebas. Yang perlu diperhatikan lembaga survei tersebut kredibel dan independen,” terangnya.
Menanggapi permintaan DPD Partai Golkar Tulungagung, Alfa Isnaeni menyatakan tidak masalah. Ia menyatakan sudah selayaknya seorang calon menyiapkan lembaga survei.
“Saya pun sudah menunjuk lembaga survei untuk mengetahui tingkat populartitas dan elektabilitas, sehingga nanti bisa dijadikan bahan pertimbangan partai,” paparnya.
Namun demikian, menurut Alfa Isnaeni, batas waktu yang diberikan Partai Golkar untuk menyerahkan hasil survei dinilai terlalu cepat. Masalahnya, survei membutuhkan waktu yang relatif lama. “Paling cepat kalau survei dilakukan setalah tanggal 17 Agustus, baru pertengahan September hasil survei diketahui,” tuturnya. (wed)

Tags: