Gotong Royong Tangani Corona, Pemprov Terima Bantuan 20 Ribu Ethanol

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerima secara simbolik bantuan ethanol dari PT Molindo di Gedung Negara Grahadi, Kamis (26/3).

Pemprov, Bhirawa
Gotong Royong penanganan Covid-19 di Jatim terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya ialah bantuan 20 ribu ethanol dari PT Molindo yang diserahkan ke Gugus Tugas Covid-19 Jatim dan diterima langsung Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis (26/3).
Gubernur Khofifah menuturkan, saat ini titik yang harus disemprot disinfektan semakin banyak. Tidak hanya fasilitas umum dan fasilitas sosial, melainkan juga pemukiman. Karena itu suport berupa ethanol ini akan disiapkan untuk menyisir titik mana yang akan disemprot disinfektan. “Kami ingin menyiapkan orang yang bisa ditraining lebih dahulu untuk penyemprotan dengan honor Rp 75 ribu per orang. Ini akan melengkapi ikhtiar Pemprov Jatim dalam meluncurkan cash for work sebagai upaya menangani dampak sosial ekonomi covid-19,” tutur Gubernur Khofifah.
Diungkapkan Khofifah, untuk mendapatkan bahan baku untuk mendapat ethanol ini tidak mudah di pasaran. “Jadi atas nama Pemprov Jatim dan Gugus Tugas Covid-19 kami mengucapkan terimakasih atas bantuan PT Molindo berupa 20 ribu liter ethanol 70 persen,” sambung mantan Menteri Sosial RI ini.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, sulitnya berbagai kebutuhan untuk penanganan covid-19 diharapkan segara disikapi pemerintah. Salah satunya dengan menghentikan ekspor Alat Perlindungan Diri (APD) karena kebutuhan dalam negeri sedang banyak dan stop ekspor masker. “Raw material ethanol stop ekspornya agar kebutuhan dalam negeri dapat tercukupi,” tutur Khofifah.
Sementara itu, Direktur Umum PT Molindo Imam Hadi Purnomo mengatakan, perusahaan berniat mendukung Pemprov Jatim dalam penanganan Covid-19. “Kebetulan perusahaan kami memang memproduksi ethanol. Karena itu kami ingin berpartisipasi aktif mendukung program-program ibu gubernur dalam menangani covid-19. Niatnya itu tidak ada niat lain kecuali membantu,” tutur dia.
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Sarmuji menambahkan, pihaknya akan mendorong pemerintah pusat agar ethanol untuk kepentingan medis bisa dibebaskan dari cukai. Selaim itu, dia juga berharap sementara ada larangan ekspor bahan agar ketersediannya tigak terganggu. “Kita semua berebut ethanol sekarang. Maka harus ada jaminan pasokan bahan baku dalam jumlah yang cukup. Karena itu kita minta pemerintah agar sementara membatasi ekspor,” pungkas Sarmudji. [tam]

Tags: