Gotong-royong, Target Bupati Nganjuk Dua Juta Masker Terlampui

Warga Kabupaten Nganjuk melalui gerakan dua juta masker diwajibkan mengenakan masker dalam melakukan aktifitas sehari-hari diluar rumah.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Melalui sumbangan dari berbagai elemen masyarakat dan mengedepankan semangat gotong-royong, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat melaunching gerakan 2 juta masker Kabupaten Nganjuk. Gerakan ini sebagai upaya mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi kenormalan baru.

Gerakan dua juta masker ini merupakan gerakan Pemkab Nganjuk mulai dari Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, bersama perusahaan-perusahaan, koperasi, swasta, hingga masyarakat, bergotong-royong mengumpulkan masker untuk dibagikan kepada warga masyarakat.

Bupati Novi berharap kegiatan ini tak hanya berhenti di pengumpulan, namun juga terlaksana secara efektif mulai dari pengumpulan, pembagian, serta pemakaian masker itu sendiri. “Gerakan ini harus efektif dan benar-benar dijalankan. Semua harus terbiasa memakai masker, gerakan ini tidak akan efektif apabila berhenti disini, namun harus lebih ketat juga dalam pengawasannya, maka dari itu, mungkin nanti akan terbit aturan mengenai wajib masker,” terang Bupati Novi.

Seluruh unsur masyarakat, dan segenap instansi pemerintah, TNI, POLRI harus bahu membahu mengawasi, mengingatkan agar masyarakat memakai masker, semata-mata untuk menghindari dari penularan COVID-19.

Usai melaunching gerakan 2 juta masker di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Bupati serta Forkopimda menuju sejumlah lokasi untuk membagikan langsung masker kepada warga masyarakat.

Hal senada juga diungkapkan Wabup Marhaen Djumadi, dengan menggunakan masker dapat menurunkan resiko terpapar COVID-19 sekitar 70%. Pemkab Nganjuk juga menerima bantuan masker non medis sebanyak 5000 biji dan sprayer desinfektan sebanyak 10 unit dari BPJS yang diserahkan Deputi Direktur Kanwil Jawa Timur BPJS Ketenagakerjaan, Dodo Suharto.

Gerakan ini merupakan bentuk gotong royong perjuangan masyarakat dan pemerintah untuk menggalang serta memakai masker guna memerdekakan diri dari COVID-19, terhindar dari COVID-19 dan sembuh dari COVID-19. “Masker disumbang dari berbagai pihak secara sukarela. Terkumpul dari masing-masing kecamatan, desa, beberapa stakeholder hingga masyarakat umum,” pungkas Marhaen Djumadi.(ris)

Tags: