GP Ansor Desak Polri Tangkap Pembacok Anggota Banser Kenjeran

Gus Afif Ketua GP Ansor Kota Surabaya menunjukkan foto kondisi terakhir Bahrawi, anggota Banser yang mengalami luka bacok. Bahrawi saat ini masih menjalani perawatan pasca operasi.

Surabaya, Bhirawa
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya angkat bicara dengan adanya kasus pembacokan terhadap salah satu anggotanya, Bahrawi (63 tahun). Ketua PC GP Ansor Surabaya, HM. Faridz Afif meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus yang menimpa anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Kenjeran tersebut.
“Kami menyesalkan hal ini dan meminta Polres Tanjung Perak, khususnya Kapolres untuk mengusut tuntas kasus ini,” tegas pria yang akrab disapa Gus Afif itu, kepada wartawan, Selasa (20/11) kemarin.
Gus Afif bahkan menyebut adanya indikasi unsur perencanaan dalam kasus tersebut. Sebab, kasus yang berawal dari pemasangan banner itu telah selesai dengan adanya permintaan maaf sekaligus pencopotan banner oleh pihaknya.
“Kami melihat bahwa kasus pembacokan tersebut ada pihak yang menggerakkan. Sebab, kami telah meminta maaf dan melepas banner tersebut,” tandas panglima Banser Surabaya itu.
Alumni pasca sarjana Unair ini membeberkan, ada beberapa motif yang diduga berada di balik kasus tersebut. Pertama, adanya kesalahpahaman. Kedua, karena pelaku alami gangguan kejiwaan. Tapi kemungkinan ini kecil karena pelakunya tidak tunggal.
“Ketiga, pelaku digerakan oleh pesaing politiknya. Bisa dari partai yang lain, atau satu partai,” kata pria yang juga caleg PKB ini.
Afif menjelaskan, kasus tersebut mencuat diawali dari pemasangan banner alat peraga kampanye (APK) bergambar dirinya yang juga merupakan caleg DPRD Jatim nomor urut 8 dari PKB pada Jumat (16/11). Pemasangan tersebut dilakukan oleh Bahrawi yang juga paman Afif di kawasan Dukuh Bulak Banteng, Kenjeran, Surabaya.
Tak hanya banner bergambar Afif, Bahrawi juga memasang banner Muhammad Ali Ja’cub, Caleg DPR RI nomor urut 7 dari PKB yang juga ayah Gus Afif. Pemasangan dua APK tersebut dilakukan di depan rumah kosong milik kerabat Haji Lutfi, tetangganya.
“Pemasangan tersebut nempel tanah dan tidak nempel di rumah yang bersangkutan. Sehingga, tidak benar kalau disebut banner nempel di rumah yang bersangkutan. Karena itu saya menyayangkan komentar Ketua Panwascam yang menyatakan pemasangan atribut kampanye itu di rumah orang tanpa seizin pemilik rumah,” imbuh Afif.
Reaksi baru muncul pada Sabtu (17/11), seorang kerabat dari haji Lutfi dengan membawa samurai mempertanyakan pemasangan APK tersebut.
“Atas reaksi orang tersebut, Abah Rawi akhirnya mengajukan permohonan maaf dan mencopot APK tersebut. Masalah selesai sampai situ,” katanya.
Namun, masalah tersebut ternyata belum selesai. Pelaku justru kembali dengan membawa massa yang berjumlah lima orang. Tiga orang diantaranya adalah massa dari luar kampung yang tidak dikenal. “Mereka menemui Abah Rawi dengan membawa senjata tajam,” kata Gus Afif.
Adapun TKP kejadian tersebut terjadi di masjid, tak jauh dari kediaman Gus Afif maupun Haji Lutfi. Mengetahui Bahrawi ada di dalam masjid, seorang pelaku lantas membacok menggunakan samurai.
“Oleh Abah Rawi, pedang tersebut lantas ditangkap. Tangannya terluka parah,” katanya.
Beruntung Bahrawi yang juga anggota Banser berhasil melarikan diri masuk ke dalam rumah. Pelaku sempat berniat mengejar ke dalam rumah. Namun dicegah oleh pamannya yang lain. Kebetulan saat itu, dirinya dan keluarga besar sedang melaksanakan ziarah wali. Sehingga hanya ada seorang pamannya di rumah.
“Namun, korban saat ini masih dirawat di RS sebab mengalami lukanparah yang harus menjalani operasi,” kata Gus Afif.
Atas kejadian tersebut, Ansor pun akan mengawal kerja kepolisian mengusut kasus tersebut. Pihaknya berjanji tidak akan melakukan tindakan sendiri apalagi balas dendam. Meskipun banyak anggota Banser yang tidak terima dan berniat balas dendam.
“Ini tindakan kriminal yang keji, pelaku mengeroyok korban yang sudah sepuh dan seorang diri. Karena itu pelaku harus segera ditangkap karena polisi sudah mengantongi identitas pelaku,” pungkas politisi muda PKB itu. [geh]

Tags: