GP Ansor Hantar Pelajar Kurang Mampu Masuk PTN

Jamal Ghofir Manager Sanlat BPUN-SBMPTN GP Ansor Tuban saat mengawasi proses Try Out di Kantor PC NU Tuban jl. P.Diponegoro Tuban kemarin (4/5). (Khoirul Huda/bhirawa]

Jamal Ghofir Manager Sanlat BPUN-SBMPTN GP Ansor Tuban saat mengawasi proses Try Out di Kantor PC NU Tuban jl. P.Diponegoro Tuban kemarin (4/5). (khoirul huda/bhirawa]

Tuban, Bhirawa
Untuk yang ke -4 (Empat) kalinya secara berturut-turut, kemarin (4/5) salah satu badan otonom (Banom) dari Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Tuban dalam hal ini Gerakan Pemuda Ansor Cabang Tuban mengelar pesantren kilat (Sanlat) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) tahun 2014 dengan bentuk BPUN (Bimbingan Paska Ujian Nasional), sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pendidikan.
“Ini (Try Out.red) adalah seleksi awal untuk masuk dalam Sanlat. Ada 100 lebih siswa-siswi yang mengikuti, akan tetepi karena kemampuan pendanaan kami, nanti akan kita ambil sekitar 60 siswa-siswi,” kata Jamal Ghofir Manager Sanlat BPUN-SBMPTN GP Ansor Tuban.
Lebih lanjut dijelaskan, dari siswa-siswi yang lolos tes nantinya akan dibimbing oleh tenaga profesional di internal PC GP Ansor Tuban yang selama ini sudah melakukan bimbingan pada peserta Sanlat. “Mereka yang lolos akan kita bimbing selama satu bulan full di sebuah pesantren, sejumlah alamuni Sanlat tahun sebelumnya yang saat ini kuliah disejumlah perguruan tinggi negeri juga akn kita datangkan untuk membantu kami serta berbagi tips dan pengalaman,” terang Jamal di Kantor PC NU setelah Try Out selesai.
Di tempat yang sama, salah satu Wakil Ketua PC GP Ansor Tuban H. Moch. Affandi, S.Ag saat dikonfirmasi terkait dengan kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa Sanlat SBMPTN 2014 adalah salah satu program bimbingan yang mengantar anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah lulus SLTA sederajat.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami (GP Ansor.red) pada keluarga kurang mampu yang mempunyai anak berprestasi dan berkeinginan untuk meneruskan pada jenjang pendidikan perguruan tinggi, akan tetepi keluarga atau orang tuanya tidak mampu untuk membiayai,” kata H. Moch. Affandi.
H. Moch. Affandi juga berharap pada pemerintah kabupaten (Pemkab) Tuban ikut peduli pada siswa-siswi berprestasi dari kalangan keluarga kurang mampu, karena apa yang dilakukan oleh GP Ansor juga ikut membantu program pengentasan kemiskinan serta kepedulian pada dunia pendidikan.
“Sebenar-nya kami sangat mensayangkan dan prihatin, dikabupaten lain Pemkab bisa mensuport program GP Ansor seperti ini, kenapa dikabupaten Tuban malah oleh dinas pendidikan di coret, sementara dari Bappeda sendiri sudah mengusulkan hal itu,” terang H.Moch Affandi yang juga mantan ketua PAC GP Ansor Widang ini.
Sementara itu, selama ini untuk pendanaan mulai dari awal proses Try Out hingga bimbingan selama satu bulan, sejumlah pengurus GP Ansor iuran untuk mensukseskan dan mendorong agar putra-putri daerah ini bisa masuk dalam perguruan tinggi negeri ternama.
“Dalam setiap Sanlat, tidak kuarang dari Rp50 juta kita keluargan untuk membimbing anak-anak berprestasi dari keluar kurang mampu, bahkan ketika mereka ini lolos, mereka ini kita antar ke PTN mereka diterima serta mencarikan tempat Kost atau asrama, dengan harapan alumni Sanlat Ansor nantinya setelah kembali ke Tuban, bisa ikut membesarkan NU,” pungkas Affandi.
Dari data yang dapat di himpun Bhirawa selama tiga kali kegiatan Sanlat, terdapat 52 Mahasiwa yang masuk PTN seperti di Unair, ITS, Unbra, Unesa, Universittas Udayana Bali, IAIN Surabaya, IAIN Kudus, Unej dan sejumlah PTN lainnya setelah mengikuti Progam dari GP Ansor ini. [hud]

Tags: