Grand Inna Tunjungan Surabaya Tambah Fasilitas

General Manager Grand Inna Tunjungan Hotel Surabaya, Fajar Subeni (kiri) saat menjelaskan fasilitas baru di Grand Inna Tunjungan berupa Coffee Terrace. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Persaingan perhotelan yang sangat ketat di Kota Surabaya ini membuat pihak perhotelan berlomba-lomba untuk meningkatkan okupansi, dengan menambah fasilitas maupun pelayanan. Grand Inna Tunjungan Hotel Surabaya salahsatunya yang akan menambah fasilitas berupa Coffee Terrace.
Menurut General Manager Grand Inna Tunjungan Hotel Surabaya, Fajar Subeni yang biasa dipanggil Beni saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (27/8) kemarin mengungkapkan Coffee Terrace yang didirikan ini setidaknya nanti bisa menambah okupansi dengan menyasar semua golongan baik anak muda maupun orang tua.
Coffe Terrace yang akan dibuka bulan Oktober mendatang akan menyediakan selain menu kopi ada juga sop buntut maupun pizza dengan harga terjangkau. “Kami melihatnya karakter orang Surabaya ini suka cangkruk, warung  dan kafe tidak pernah sepi. Kalau perlu kami juga akan menambahkan di belakang sini, samping juga,” kata Beni.
Beni menambahkan, tidak hanya dengan adanya fasilitas baru berupa Coffee Terrace yang ada di hotel kami tapi semua fasilitas khususnya kamar juga sudah hampir rampung kami perbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan para tamu saat ini.
Apalagi perkembangan hotel di Surabaya saat ini terlalu besar, sehingga membuat okupansi terus berkurang. Rat-rata okupansi bulan Juli yang hanya 57,07% untuk segi bisnis hotel itu tergolong rendah dan untungnya juga tidak ada.
“Saat long weekend okupansi semakin turun di Surabaya hanya mencapai 26,7% untuk tingkat hunian. Berbeda jauh dengan hotel yang ada di Malang maupun jogjakarta serta bandung yang okupansinya sangat tinggi,” terangnya.
Sementara itu Hotel Grand Inna Tunjungan memperkuat Food & Beverange untuk mendorong laba hotel. “Kontribusi F & B saat ini sudah 46 persen, sisanya okupansi hotel dan fasilitas lainnya. Kami targetkan dengan tambahan F&B  akan menambah omzet kami Rp400 juta per bulan,” ujarnya.
Sedangkan tahun lalu, omzet Hotel Grand Inna mencapai Rp16 miliar dan ditargetkan  sampai akhir tahun 2017 ini bisa naik 20 persen atau Rp18 miliar. Dengan market share 40% masih goverment, sisanya swasta dan family. [riq]

Tags: