Grebek Tirto Aji, Menolak Mara Bahaya, Menggapai Berkah

Wakil Bupati Malang HM Sanusi saat mengikuti prosesi Grebek Tirto Aji, di TWAW Desa Mangliawan, Kec Poncokusumo, Kab Malang.

Menggali Kekayaan Budaya Kabupaten Malang
Kabupaten Malang, Bhirawa
Suku Tengger yang berada di wilayah kawasan lereng Gunung Bromo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang menggelar Grebeg Tirto Aji, di Taman Wisata Air Wendit (TWAW), Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, kabupaten setempat. Sedangkan tradisi Grebek Tirto Aji tersebut merupakan agenda tahunan yang di gelar oleh masyarakat Suku Tengger, dan tradisi itu tujuannya untuk melakukan ritual agar terhindar dari segala mara bahaya.
Sejak pagi Sekitar 500 orang perwakilan dari tujuh desa Suku Tengger memenuhi TWAW dengan mengenakan pakian adat berwarna hitam dan batik, yang menjadi ciri khas Suku Tengger. Untuk mengawali acara sebuah selendang berwarna kuning disematkan oleh pemangku adat kepada Wakil Bupati Malang HM Sanusi yang selanjutnya diiringi masyarakat Suku Tengger dengan membawa puluhan sesaji berjalan menuju Pendopo di area TWAW.
Upacara adat itu berlangsung sangat khidmad, masyarakat Suku Tengger dipandu pemangku adat melakukan semua ritual. Mereka berharap bisa mendapat berkah kesehatan dan keseburan tanah.
Wakil Bupati Malang HM Sanusi, pada prosesi Grebek Tirto Aji di TWAW Desa Mangliawan mengatakan, bahwa Pemkab Malang memiliki tekad menjadikan kekayaan budaya Grebek Tirto Aji yang kita miliki ini tidak hanya lestari, namun juga menjadi produk pusaka yang akan menjadi kekuatan riil dalam memberikan kemakmuran rakyat. “Sebab, industri kepariwisataan merupakan salah satu sektor yang dinamis dan cukup strategis dalam menciptakan multiplier effect atau efek ganda” terangnya, Kamis (12/4).
Sedangkan efek ganda tersebut, lanjut dia, yakni bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di era globalisasi budaya asing dan persaingan dunia wisata yang sangat ketat. Sehingga tradisi masyarakat Suku Tengger secara nasional terkenal memiliki daya tarik tersendiri. Dengan acara Grebek Tirto Aji ini diharapkan mampu memperkuat kepercayaan adat Suku Tengger telah memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat Kabupaten Malang.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang Mujianto mengatakan, upacara adat Suku Tengger Tirto Aji ini memiliki banyak makna sesuai dengan pemahaman dan keyakinan Suku Tengger, di antaranya adalah untuk penyembuhan, penanggulangan hama dan penyubur tanaman, selain itu juga bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan di antara pemeluk agama dan melestarikan adat Tengger yang sudah dikenal sampai mancanegara.
“Masyarakat Suku Tengger meyakini sumber air yang ada di dalam pemandian TWAW yaitu Sumber Air Mbah Kabul dan Mbah Gimbal kita percaya dapat membawa berkah dan manfaat untuk bercocok tanam dalam kehidupan masyarakat Tengger,” tuturnya.
Mujianto menjelaskan, rangkaian pelaksanaan Grebek Tirto Aji, juga ada proses yaitu Upacara Yadnya Kasada yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Kasada atau saat bulan purnama (purnamasidhi). Sehingga adat budaya Suku Tengger ini merupakan adat yang tidak bisa ditinggalkan sejak turun temurun. [cahyono]

Tags: