Ground Breking Ceremony Teminal Transit Curah Kering

Peresmian Ground Breking di Teluk Lamong.

Peresmian Ground Breking di Teluk Lamong.

Surabaya, Bhirawa
Realisasi fasilitas terminal transit curah kering di Terminal Teluk Lamong telah dilakukan dengan diadakannya acara Ground Breaking Pembangunan Fasilitas Terminal Transit Curah Kering pada Minggu  (8/2) kemarin.
Menurut Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Prasetyadi, pihaknya bekerjasama dengan PT Nusa Prima Logistik (PT NPL), terminal curah kering berbasis ramah lingkungan itu diprediksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Hal itu didukung dengan kemampuan handling yang mencapai 4 ribu ton per jam dan 5 juta ton per tahun. Dari segi kapasitas menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Acara ground breaking ditujukan sebagai penanda peletakan batu pertama untuk pembangunan terminal curah kering yang dilakukan PT Pelindo III (Persero), PT Terminal Teluk Lamong dan PT Nusa Prima Logistik.
“Ini merupakan tanda dukungan PT Pelindo III untuk Teluk Lamong dan diharapkan ini dapat menjadi awalan yang baik untuk kita semua, tujuannya untuk mengurangi logistic cost terutama di Jatim,’’ ujar Yon Irawan selaku Sekretaris Perusahaan PT Pelindo III ( Persero).
Proyek yang akan dilakukan ketiga pihak itu berada di wilayah PT Terminal Teluk Lamong dengan luas area sekitar 10 Ha, yang dilengkapi dengan conveyor dan berbasis ramah lingkungan karena hanya diperuntukkan bagi bahan makanan, pertanian dan biji-bijian (food and feed grain). Semua peralatan dan fasilitas yang akan digunakan pada terminal curah kering dijalankan dengan menggunakan listrik dan didukung dengan kapasitas listrik dari power plan milik PT Lamong Energi Indonesia.
PT Nusa Prima Logistik yang merupakan penggabungan dari PT FKS Multiagro, PT Charoen Pokhpan dan PT Japfa Comfeed memustuskan untuk bekerjasama dengan PT Pelindo III melalui PT Terminal teluk Lamong, karena kedalaman Teluk Lamong yang mencapai -16LWS dapat menampung kapal internasional dan lokasi yang terintegrasi dengan jalur kereta api double track, sehingga merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.
Sementara Edi Kusuma sebagai Chairman PT NPL menjelaskan, investasi untuk terminal curah kering termodern di Indonesia itu mencapai 40juta USD dan proyek ini diperkirakan akan selesai sekitar 18 bulan. ‘’Terminal transit ini akan kami persembahkan untuk Indonesia, akan diselesaikan proyeknya selama 18 bulan,’’ ujar Edy Kusuma, Owner dari FKS Multiagro. [ma]

Tags: