Groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-ANI

Mantan Presiden SBY bersama keluarga saat melakukan Groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ploso, Pacitan.

Bukti Cinta Suci Mantan Presiden SBY pada Ani Yudhoyono
Kab Pacitan, Bhirawa
Kesetiaan dan keromantisan memang tidak pernah hilang dari sosok Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan almarhumah Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono. Banyak suka dan duka yang mewarnai perjalanan hidup mereka sebagai pasangan suami dan istri. Sampai ditinggal pun, SBY mempersembahkan Museum dan Galeri Seni di tanah kelahirannya, Pacitan.
Membangun biduk rumah tangga dalam waktu yang lama tentu bukanlah hal yang mudah. Selama 42 tahun berumah tangga, beragam cerita telah dilalui bersama. Bukti cinta SBY kepada Ani ini dengan dibangunnya Museum dan Galeri Seni di atas lahan seluas 1,5 hektare. Sementara bangunan total museum dan galeri seni keseluruhan sekitar 7.500 m2.
Harian Bhirawa yang menjadi tamu undangan groundbreaking pun menyaksikan langsung kidmatnya Mantan Presiden kelahiran Pacitan ini.
Ditandai dengan sirine dan bekerjanya dua alat pancang, SBY secara resmi memulai proses pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, Sabtu (22/2) pagi. Acara ini diselenggarakan di lokasi dibangunnya museum, di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ploso, Pacitan.
Lokasi pembangunan Galeri Seni SBY-ANI ini cukup strategis karena berada tepat di jalan besar yang menghubungkan kota Pacitan, baik dari Solo-Yogya maupun dari Trenggalek. Lokasi ini juga tidak jauh dari pusat kota dan garis pantai yang merupakan destinasi wisata di Pacitan.
“Museum ini kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia utamanya generasi muda dan generasi mendatang. Juga dipersembahkan untuk Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono. Ini adalah tanda cinta saya dan keluarga yang amat dalam pada almarhumah istri tercinta,” ujar SBY dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
SBY mengungkapkan, bahwa mendiang istrinya sangat mencintai Pacitan, itulah mengapa ia sangat bersemangat dengan ide pembangunan museum di sini. Semasa hidupnya, Ani Yudhoyono agar pembangunan museum dan galeri seni ini segera di bangun.
“Ketika di rumah sakit Singapura, Ibu Ani bilang Pepo kalau nanti saya sudah sembuh, kita atur nanti pembangunan museum dan galeri itu. Itu kata-kata Almarhumah yang saya ingat sampai kapanpun,” SBY mennjelaskan.
Inspirasi didirikannya museum dan galeri seni ini berasal dari kunjungan SBY beserta keluraga ke Museum Kepresidenan Amerika Serikat seperti Truman, Eisenhower, Clinton, dan Bush. Museum mantan presiden Amerika itu juga dibangun di tanah kelahiran mereka masing-masing. “Dari situlah juga saya mendapatkan inspirasi membangun museum di Pacitan,” terang SBY.
Direktur Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, Ossy Dermawan dalam laporan rencana pembangunan museum menjelaskan bahwa Museum Kepresidenan SBY menampilkan sejarah hidup SBY yang dibagi menjadi berbagai tema. “Dimulai dari masa kecil dan remaja SBY di Pacitan, hingga terpilih menjadi presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat di tahun 2004,” jelas Ossy.
Dia menjelasakan bahwa pembangunan Museum Dan Galeri Seni SBY-ANI ini merupakan cara SBY untuk mewariskan nilai-nilai kepemimpinan dan pemikirannya kepada para generasi muda penerus bangsa. Museum ini rencananya tidak hanya akan menceritakan sejarah manis maupun sejarah getir kehidupan SBY semasa tinggal di Pacitan, tetapi juga menceritakan perjalanan pendidikan, karier militer, politik-pemerintahan, hingga capaian kerja satu dekade pemerintahan mulai 2004 hingga 2014.
Cerita itu meliputi keberhasilan konsolidasi demokrasi, perdamaian Aceh, kenaikan signifikan ekonomi nasional, penurunan tajam tingkat kemiskinan, program kesejahteraan sosial, modernisasi alutsista, kenaikan signifikan PNS, TNI-Polri, menguatnya kapasitas diplomasi global, hingga netralisasi ketegangan relasi RI-Timor Leste yang membebaskan Indonesia dari ancaman pengadilan HAM Internasional.
Ketua Umum Partai Demokrat ini tidak hanya mengajarkan kegigihan, kerja keras, dan berpikir cerdas, tetapi juga bagaimana mengambil kebijakan publik yang efektif dan tepat sasaran. Karena itu, museum ini juga akan dilengkapi fasilitas bertema “Decision time” untuk melatih kapasitas kepemimpinan generasi muda Indonesia.
Tak lupa, museum ini juga dilengkapi dengan galeri seni Ani Yudhoyono, yang didedikasikan untuk mengenang warisan dan kontribusi besar Ibu Kristianti Herwati atau Ani Yudhoyono kepada bangsa saat mengabdikan dirinya mengemban tugas sebagai Ibu Negara selama 10 tahun.
Adapun kebutuhan dana pembangunan konstruksi, interior, operasional, dan perawatan Museum dan Galeri ini diperoleh melalui proses fundraising secara terbuka. Karena itu, Yayasan Yudhoyono pengelola Museum & Galeri Seni SBY-ANI saat ini masih membuka diri untuk bantuan, sumbangan, dan donasi sukarela dari berbagai kalangan, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.
Sementara itu, Bupati Pacitan, Indartato mengucapkan terima kasiih atas inisiatif mantap Presiden ke-6 itu untuk membangun Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di tanah Pacitan. Ia pun berharap museum dan galeri seni nantinya dapat menarik minat wisatawan untuk datang Kabupaten Pacitan.
“Tahun 2019, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pacitan berjumlah 2.300.000 orang. Mudah-mudahan ketika museum sudah jadi, bisa bertambah menjadi 5 juta wisatawan,” kata Indartato.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa pembangunan Museum dan Galeri SBY-ANI ini menjadi kado ulang tahun yang indah di Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-257. Ia pun berharap pembangunan museum ini menjadi resonansi dan gravitasi yang luar biasa untuk warga Pacitan, Jawa Timur, dan Indonesia.
“Pak SBY tadi saya berembuk dengan Pak Emil Dardak, kalau misalnya ada penerbangan rintisan Pak Bupati, maka kekuatan ini akan bisa lebih dahsyat. Dan mungkin itu akan menjadi bagian dari kekuatan baru, tidak hanya menjadi tambahan dari sentra destinasi wisata di Jawa Timur. Tetapi juga menjadi semangat membangun negeri ini,” Khofifah melanjutkan.
Untuk diketahui, Dalam acara itu, SBY hadir didampingi putra-putra, Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan, Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya Rajasa, serta cucu-cucu, Aira, Airlangga, Sakti, dan Gaia. Hadir pula dalam acara ini antara lain, Mantan Wakil Presiden Boediono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Pacitan Indartato, para mantan pejabat pemerintah, menteri & wakil menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dan II, keluarga besar Almarhum Sarwo Edhie Wibowo (orang tua Almarhumah Ibu Ani), keluarga besar Almarhum R. Sukoco dan Siti Habibah (orang tua SBY), para tokoh masyarakat dari Pacitan serta para sahabat. [Gegeh Bagus Setiadi]

Tags: