Gubernur Ajak Desa Ikut Siapkan SDM

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat membuka Rakor P3MD Provinsi Jatim di Clup Bunga Resort Kota Batu, Selasa (3/9).

Rencana Bangun Bandara Internasional
Kota Batu,Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengajak semua kota/kabupaten di Jatim untuk menekan angka kemiskinan dan ketimpangan sosial. Salah satunya dengan mengoptimalkan rencana pembangunan Bandara Internasional baru di Jatim dengan mempersiapkan keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) handal.
Ajakan ini disampaikan Gubernur saat membuka Rapat Kordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Jatim yang digelar di Clup Bunga Resort Kota Batu, Selasa (3/9).
Khofifah mengatakan bahwa ada 3 program pembangunan di Jatim yang juga menjadi prioritas pembangunan Nasional. Yaitu, pembangunan BTS (Bromo Tengger Semeru), Selingkar Wilis, dan Gerbang Kertasusila. Dan untuk Selingkar Wilis ini dengan membuat Bandara Internasional baru di Jatim. Karena Bandara Juanda sudah overload atau tidak mampu menampung lagi sebagai bandara internasional.
“Daya tampung normal Bandara Juanda dalam setahun adalah 12 juta. Tetapi sekarang pelayanan yang diberikan di Juanda sudah mencapai 21 juta setahun. Jadi sudah saatnya untuk Jatim memiliki Bandara Internasional Baru,”ujar Khofifah.
Ada beberapa Daerah yang ingin menjadi tempat dibangunnya bandara ini. Namun dari hasil kajian dan perhitungan, bandara baru ini akan dibangun di Kediri, sehingga masyarakat desa di sekitar bandara mulai sekarang harus mulai menyiapkan SDM-nya. Agar dengan adanya bandara ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Gubernur ingin SDM dipersiapkan untuk menunjang bandara ini, termasuk pengadaan SMK Penerbangan yang akan menyediakan SDM handal untuk perawatan pesawat. Apalagi, diperkirakan pada akhir 2021 ini pembangunan bandara ini sudah selesai.
“Nanti akan dibutuhkan banyak tenaga kerja untuk memasang baut. Tetapi ini bukan baut biasa melainkan baut pesawat. Tidak perlu mendatangkan tenaga kerja asing untuk memasang baut, cukup disediakan dari SMK,”jelas Khofifah.
Mempersiapkan SDM tangguh, lanjutnya, sangat dibutuhkan untuk menekan kemiskinan dan pengangguran yang masih tingggi di Jatim. Untuk itu daerah akan melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Pemprov Jatim terkait persentase Dana Desa (DD) untuk program penurunan kemiskinan di Desa.
“Sepuluh persen DD itu diperuntukan untuk menangani kemiskinan di desa melihat angka kemiskinan di Jatim ini tertinggi di Indonesia, yakni 14,8 persen,” pungkas Khofifah. [nas]

Rate this article!
Tags: