Gubernur Ajak Rektor dan GB Perbaiki Mutu Pendidikan Vokasi

Para Rektor PTS Jatim yang berprestasi menerima penghargaan dari Kemenristekdikti di acara Rakerpim PT wilayah VII Jatim, Rabu (30/10). [anas bahtiar]

Kota Batu, Bhirawa
Kualitas kemampuan dan keterampilan kerja dari para pencari kerja lulusan pendidikan vokasi di Jawa Timur dinilai masih belum optimal. Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi (Rakerpim PT) wilayah VII Jawa Timur yang digelar di Hall Hotel Singhasari Kota Batu, Rabu (30/10).
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak para Rektor dan Guru Besar (GB) di Jatim untuk memberi masukan dan rujukan bagi Pemprov untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas SDM tenaga kerja di Jatim. Inovasi dan renovasi dibutuhkan untuk pendidikan vokasi di Jatim. Karena tingkat pengangguran tertinggi di Jawa Timur adalah lulusan SMK.
“Ada apa dengan SMK kita? Dibutuhkan adanya inovasi untuk mendukung peningkatan kualitas SDM tenaga kerja. Dan kami membutuhkan masukan dari para Rektor dan GB yang hadir di sini,” pinta Khofifah saat menjadi pembicara dalam Rakerpim PT, kemarin (30/10).
Masalah kualitas lulusan SMK ini, kata Khofifah, pernah dia bicarakan dengan Menteri Pendidikan, Muhajir Efendi. Diantaranya, membahas kebutuhan magang dari siswa SMK, apakah cukup hanya satu tahun, atau butuh dua tahun untuk magang siswa SMK.
Ke depan, Pemprov Jatim harus melakukan inovasi agar pendidikan vokasi di Jatim bisa lebih fokus. Maka Pemprov akan memediasi adanya komunikasi antara dunia pendidikan dan dunia industri. ”Maka kita harus memiliki Jatim Connect untuk mewujudkan big data and analityc,” tambah Gubernur.
Dengan adanya Jatim Connect ini, diharapkan kebutuhan tenaga kerja di Jatim akan diketahui. Dan para lembaga pendidikan vokasi harus bisa menjawab atau memenuhi dari kebutuhan tenaga kerja ini.
Apalagi, dalam prediksi pertumbuhan ekonomi global, di tahun 2050 ada 10 besar Negara yang memiliki perekonomian terbaik. Dan dalam prediksi ini Indonesia akan menduduki peringkat empat terbaik. Saat itu peringkat tiga akan diduduki India, peringkat dua Amerika Serikat, dan peringkat satu China.
“Namun peringkat yang dicapai Indonesia itu tidak serta merta turun dari langit. Hal ini harus diperjuangkan dengan mempersiapkan SDM yang berkualitas,” jelas Khofifah.
Diketahui, dalam Rakerpim PT kemarin, para Rektor dan Guru Besar di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Jawa Timur mendiskusikan tentang inovasi pendidikan tinggi. Hal ini dibutuhkan dalam upaya menjadikan Perguruan Tinggi yang bermutu, terbuka, dan fleksibel menuju SDM yang unggul. Dalam kesempatan ini, Kemenristekdikti juga memberikan penghargaan kepada PTS berprestasi di Jatim.
Diantara penghargaan yang diberikan antara lain, penghargaan kepada PTS yang meraih Predikat Utama, dan PTS sebagai Kampus Unggulan di Bidang Tertentu. Dan penghargaan diberikan sesuai dengan kategori PTS. Mulai PTS yang berbentuk Universitas, Politeknik, Akademi, maupun Sekolah Tinggi. [nas]

Tags: