Gubernur Beri Penghargaan Perusahaan Ramah Lingkungan

Gubernur Beri Penghargaan Perusahaan Ramah LingkunganPemprov Jatim,Bhirawa
Sejumlah perusahaan mendapatkan penghargaan Lingkungan Hidup dari Gubernu Jatim. Penghargaan ini disampaikan sebagai apresiasi pemerintah provinsi atas kesadaran lingkungan yang diterapkan dalam operasional perusahaan di jatim.
Penghargaan bagi perusahaan ramah lingkungan ini disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo saat Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur berlangsung semarak di alam terbuka Taman CandraWilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (30/7).
Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau yang kondang dengan panggilan Pakdhe Karwo menyatakan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Jawa Timur yang senantiasa peduli lingkungan.
“Terutama kepada para pejuang lingkungan. Penghargaan ini juga sebagai dorongan semangat agar dapat menularkan kepedulian lingkungan kepada semakin banyak orang,” katanya.
Di Bidang bidang maritim yang sedang menjadi fokus kerja Pemerintah Presiden Joko Widodo pun tak ketinggalan. BUMN Kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III melalui Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi dan terminal logistik modern yakni Terminal Teluk Lamong di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, bahkan meraih penghargaan “Terbaik” di antara 25 perusahaan.
Kedua penghargaan tersebut untuk kategori: Industri Pelaksana Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara Konsisten Tahun 2015. Pakdhe Karwo menyerahkan langsung kedua Piagam Penghargaan Gubernur Jatim kepada Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Rahmat Satria dan General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Wangi Bangun Swastanto. Pelindo III memenangi penghargaan lingkungan hidup karena konsisten rutin
melaporkan RKL/RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan) setiap enam bulan sekali kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) terkait.
Rahmat Satria mengatakan bahwa Pelindo III membangun Terminal Teluk Lamong sebagai *greenport *(pelabuhan berkonsep hijau) pertama di Indonesia. “Untuk menjaga lingkungan di sekitar pelabuhan, kami melakukan berbagai aksi dengan berkoordinasi dengan BLH, misalnya penanaman ribuan mangrove dan pemberdayaan masyarakat sekitar pelabuhan,” jelas Rahmat.
“Selain konsisten melapor, format RKL/RPL Pelabuhan Banyuwangi pun sudah sesuai dengan standar BLH. Kami juga rutin melakukan pemantauan lingkungan, seperti kualitas baku mutu air dan udara untuk menjaga agar tetap di atas ambang batas kondisi baik,” tambah Bangun Swastanto terkait usaha
pelestarian lingkungan di instansinya.
Gelaran puncak Peringatan Hari Lingkungan tersebut selain penuh torehan prestasi dan apresiasi, juga berlangsung meriah dengan adanya berbagai kegiatan seperti Kemah Hijau dan Pameran Ramah Lingkungan yang menampilkan berbagai produk daur ulang dan teknologi tepat guna.
Salah satunya ialah *stand* komunitas We-Queen dari Surabaya yang memajang beragam produk daur ulang plastik yang beberapa di antaranya juga dikombinasikan dengan kain
perca.
“Kami kagum karena sampah plastik yang tidak bisa hancur di alam bisa dibuat kerajinan tas dan hiasan,” kata Nabila dan Reni, siswi SMA 1 Pandaan yang mengunjungi *stand* tersebut. Mereka mengaku senang bias belajar banyak hal dari pameran hijau yang diramaikan dengan peragaan busana daur ulang.
Di tengah pameran, Wildan melintas dengan sepeda listrik yang bertenaga *solar cell*. “Sepeda listrik ini ciptaan kolaborasi 4 SMK di Pasuruan, yakni SMK 1 Purwosari, SMK 1 Sukorejo, SMK 1 Beji, dan SMK 1 Bangil. Sepeda ini bias berjalan hingga 20-40 kilometer per jam,” ceritanya bangga.
Apresiasi yang diberikan oleh instansi birokrasi pemerintahan memang ditujukan untuk memacu perusahaan dan masyarakat agar mengikuti peraturan yang berlaku. Namun saat semuanya berjalan dengan baik dan sejalan dengan antusiasme berbagai pihak, ajang penghargaan ternyata bukan hanya pendorong regulasi, tetapi juga pelatuk inovasi. Sudah saatnya embalas kebaikan bumi, tempat kita hidup dan menghidupi. [ma]

Tags: