Gubernur Desak BLH Jatim Warning Pakerin

Pemprov Jatim,  Bhirawa
Disela-sela kunjungannya di stan pameran Ecoton pada peringatan Hari Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Direktur Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah), Prigi Arisandi mengungkapkan masih adanya pencemaran pada sungai pada Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo SH MHum.
Salah satu perusahaan yang diduga masih melakukan pelanggaran yaitu PT Pakerin (Pabrik Kertas Indonesia).  Dalam kesempatan itu juga, Gubernur Jatim langsung memerintahkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim, Ir Bambang Sadono MM untuk memeriksa perusahaan kertas tersebut dan memberikan peringatan.
“Nanti langsung direspon, dan suratnya serahkan ke saya selanjutnya akan saya tandatangani,” kata Gubernur pada Kepala BLH Jatim, Kamis (30/7).
Sebelumnya Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah) merilis temuannya terkait fenomena matinya ribuan ikan di Kali Porong pada 3 Juli lalu. Dari penelusuran Ecoton, limbah dari dua pabrik yang diduga menjadi penyebab kematian ini, diantaranya PT Pakerin (Pabrik Kertas Indonesia) di Mojosari, Mojokerto.
Prigi mengklaim, perusahaan ini membuang limbah berbahaya. Sebab ditengarai kedua perusahaan ini terbukti membuang limbah cair yang secara kasat mata menimbulkan bau, busa dan mengubah fisik air  Kali Porong.
Dikatakan Prigi, peristiwa ini merupakan pengulangan dari kejadian yang sama pada Juni 2014. Namun meski mengakibatkan rusaknya ekosistem tidak ada tindakan tegas baik dari pemerintah lokal sampai pusat.
Pada pertengahan bulan Juli 2105, tim patroli air yang merupakan gabungan dari berbagai instansi seperti BLH Provinsi Jatim, LSM Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH), BLH Sidoarjo, Satpol PP, BLH Kota Surabaya, Garda Lingkungan dan lainnya juga melangsungkan inspeksi mendadak di perusahaan tersebut. Sayangnya mereka tidak diizinkan pihak perusahaan.
Sebelumnya, hasil pantauan di lokasi limbah yang diambil sampel untuk diujikan di lab berwarna abu-abu pekat dengan bau khas limbah kertas. Limbah tersebut mengalir cukup deras dari saluran avour yang bersumber dari saluran Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) Pakerin.
Saat sampel diambil, cuaca cukup cerah dan dari pantauan di lokasi, di sekitar saluran tersebut hanya terdapat areal sawah kering tanpa ada pemukiman warga. Saat tim mencoba masuk ke lokasi industri ternyata masih kesulitan untuk bisa memasuki lokasi IPAL karena tidak ada petugas pabrik yang dinas dini hari tadi dan hanya satpam yang berjaga.
Sementara Imam Rochani selaku Direktur LSM KLH mengatakan, dari hasil investigasi anggota Garda Lingkungan Jatim, pencemaran Kali Porong beberapa waktu lalu, diduga salah satunya akibat pembuangan limbah Pakerin. [rac]

Tags: