Gubernur Harapkan Pengusaha Jerman Tingkatkan Kerjasama TTI

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengharapkan agar para pengusaha Jerman memanfaatkan hubungan baik Jatim dan Jerman. Terutama melalui peningkatan kerjasama bidang trade, tourism, and investment (TTI).
“Promosi TTI yang kami lakukan saat ini sebagai apresiasi atas peran para pengusaha Jerman dalam mendukung ekonomi Jatim selama ini,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Bisnis Meeting dengan pengusaha Jerman, di Hotel Kempinski Bristol, Berlin, Jerman, Rabu (2/8).
Posisi ekonomi Jerman bagi Jatim, lanjut Pakde Karwo-sapaan akrabnya, semakin penting. Pada tahun 2016 lalu, misalnya, investasi Jerman menduduki ranking 8, dengan investasi didominasi oleh sektor sekunder sebesar US $ 144,5 juta, sektor tersier US $ 10,9 juta, dan sektor primer US $ 1,3 juta. Sektor primer terutama meliputi industri logam, mesin, dan elektronik. Sektor tersier terdiri dari perdagangan, reparasi, dan konstruksi. Sedangkan, sektor primer meliouyi tanaman pangan dan perkebunan.
Sementara itu, di sektor perdagangan, walaupun fluktuatif dan defisit bagi Jatim, neraca perdagangannya cenderung menunjukkan trend meningkat. Misalnya, pada tahun 2014 posisi Jerman sebagai negara tujuan ke-16, menjadi peringkat ke-12 di tahun 2017, periode bulan Januari-Juni. Pada periode Januari-Juni 2017 tersebut, besaran ekspor Jatim ke Jerman sebesar US $  155,2 juta, impor US $ 341,1 juta atau defisit Jatim sebesar US $ 185,9 juta.
Sedangkan jumlah wisatawan Jerman, pada tahun 2017 Januari s.d. bulan April tercatat sebanyak 701 orang. Berbagai daerah tujuan  yang dikunjungi a.l. Gunung Bromo, Kawah Ijen, dan Pantai Plengkung untuk surfing.
Sementara itu, dalam sambutannya, Dubes RI di Berlin Fauzi Bowo menjelaskan reformasi regulasi kemudahan bisnis di Indonesia mendudukkan negeri ini menjadi salah satu top reformer di dunia. “Berbagai reformasi telah dijalankan Pemerintah Indonesia, seperti pengurangan dwelling time dan penguatan kompetensi otoritas di bidang single window,” ujarnya. Berdasarkan survey Bank Dunia, Indonesia ditetapkan pada ranking ke 97 dunia dalam kemudahan berbisnis, dengan target ambisius tahun 2018 depan menjadi ranking 40-an.
Jawa Timur, tambah Dubes Fauzi Bowo, menjadi provinsi yang leading bukan hanya dalam reformasi regulasi, tetapi juga dalam ekonomi Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur juga selalu lebih tinggi dibanding rata-rata ekonomi nasional,” ujarnya didampingi Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi Dhani Eko Wibowo.
Hadir dalan kegiatan bisnis meeting ini dari jajaran pengusaha Jerman a.l. Ceo perusahaan, Allner Medical Tillo Allner, senior health manager Bayer, Tobias Helmstorf; managing director German Health Partnership, Alexander Boxler; Vice President of Government Affairs Siemens, Hans Peter Bohm; Ceo perusahaan Hellmering Kohne and Co, Wolfgang Kohne.
Sementara itu, dari jajaran Pemprov Jatim, yakni Sekdaprov Akhmad Soekardi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fatah Yasin, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Lili Soleh. Juga, Kepala Bappeda Jatim Budi Setiawan, Kepala Badan Pendapatan Daerah Bobby Soemiarsono, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Benny Sampir Wanto. Ikut dalam bisnis meeting ini, pengusaha dan sekaligus pengurus Kadin Jawa Timur, Jamhadi dan Ketua Hipmi Jawa Timur, Giri Bayu Kusumah.
Sebelum melakukan bisnis meeting, malam sebelumnya, Gubernur Pakde Karwo dan delegasi melakukan jamuan makan malam bersama Dubes Fauzi Bowo dan isteri, Ny. Hartati Fauzi Bowo di Wisma KBRI Berlin,  di Rudeloffweg 7, Berlin.
Ikut hadir dalam jamuan makan malam ini a.l. Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi Dhani Eko Wibowo, Sekretaris Pertama Fungsi Politik Evita Chaesara, Atase Pertahanan Kolonel Tomi Kaloko, Atase Imigrasi Hermansyah Siregar. [iib.rud]

Tags: