Gubernur Imbau Masyarakat Tak Beraktivitas di Radius 1-4 KM dari Puncak Semeru

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar warga maupun wisatawan tidak melakukan aktifitas di radius 1 – 4 kilometer dari puncak.

Polda Kirim 300 Personel Brimob
Pemprov Jatim, Bhirawa
Di tengah aktifitasnya menjalani isolasi mandiri, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus memantau perkembangan erupsi Gunung Semeru dan melakukan kordinasi aktif bersama Bupati Lumajang Toriqul Haq. Dari pemetaan kondisi akibat erupsi Gunung Semeru, Gubernur Khofifah mengimbau agar warga maupun wisatawan tidak melakukan aktifitas di radius 1 – 4 kilometer dari puncak.
“Untuk keselamatan masyarakat, rekomendasi PVMBG dan Kementerian ESDM agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas pada radius 1- 4 km dari kawah Gunung Semeru. Hal ini akan terus di update sesuai aktivitas vulkanologi Gunung Semeru,” ujar Khofifah dalam keterangannya yang ditulis pada akun instagram pribadinya @khofifah.ip, Minggu (17/1).
Dalam keterangannya, Khofifah juga menjelaskan dampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru yang telah terdata ada dua kecamatan yakni Pasru Jambe dan Senduro. Di Kecamatan Pasrujambe terdapat tiga dusun yang terdampak abu tebal antara lain Dusun Tawon Songo, Sumberingin, dan Tulungrejo. Sementara kawasan yang seperti Kertosari, Jambearum, Jambekumbu dan Sukorejo terdampak abu tipis. Di Kecamatan Senduro yang mengalami hujan abu tipis dan tebal yaitu Dusun Senduro, Kandang tepus, Ranupani, Cempoko, Pandansari dan Burno.
Sebagaimana diketahui, peristiwa Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru telah terjadi pada Sabtu, (16/1), pukul 17:24 sampai 18:35 dengan durasi 4.287 detik dan jarak luncur kl 4,5 km arah Besuk Kobon.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Yanuar Rachmadi mengatakan, masyarakat diharapkan mewaspadai APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru. “Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” ujar Yanuar.
Yanuar juga meminta warga menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas. Sebab, saat ini suhunya masih tinggi. Perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. “Ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru juga perlu diwaspadai. Ini mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” pungkas dia.

300 personel Brimob
Polda Jatim yang mengirimkan 300 personel Satuan Brimob dalam BKO ke Lumajang. “Sabtu (16/1) malam sebanyak 300 personel jajaran Satuan Brimob Polda Jatim di BKO kan ke Lumajang. Tentunya untuk mengantisipasi erupsi Gunung Semeru,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Minggu (17/1).
Gatot menjelaskan, sebelumnya 300 personel Sat Brimob telah mengikuti apel. “Personel Sat Brimob juga menyiapkan dua unit mobil dapur lapangan, satu unit mobil water cannon, satu unit mobil SAR serta empat unit (R4), 12 unit (R2) serta dua umit truk boks,” jelasnya.
Masih kata Gatot, personel Sat Brimob Polda Jatim sebelum ke lokasi terdampak letusan, terlebih dahulu akan menuju ke Polres Lumajang untuk melakukan koordinasi dengan Polres setempat.
“Koordinasi dengan Polres Lumajang dibutuhkan untuk mengetahui daerah maupun wilayah mana saja yang terdampak,” pungkasnya. [tam.bed]

Tags: