Gubernur Imbau Warga Persiapkan Mental Jelang MEA 2015

7-FOTO OPEN hud-Upacara HUT Propinsi Jatim 2Tuban, Bhirawa
Melalui peringatan hari jadi ke-69 Provinsi Jawa Timur ini, dalam sambutannya Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang dibacakan oleh Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussain,M.Si di halaman Pemkab setempat (17/10), mengajak seluruh komponen masyarakat bersiap diri lahir dan batin menyongsong menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
“Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, produk barang dan jasa dari Jawa Timur dituntut untuk memiliki daya saing yang kuat. Untuk mencapainya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sesuai tuntutan pasar global,” kata Wabub membacakan sambutan Gubernur Jatim yang juga menjadi inspektur upacara pada saat itu.
Peran UMKM Jawa Timur,  dalam perdagangan bebas komunitas ekonomi ASEAN sangatlah penting. Terdapat 11.117.439 tenaga kerja yang tersebar dalam 6.825.931 unit UMKM. Mereka harus dilindungi dan dipersiapkan secara matang, agar tidak kalah dalam persaingan di pasar bebas.
“Adapun faktor lain yang menjadi penentu daya saing menghadapi MEA 2015 adalah standarisasi produk. Hal ini sudah selayaknya jika negara melindungi dan berpihak kepada kepentingan masyarakatnya,” tambah Wabub yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Tuban ini.
Peringatan HUT Provinsi Jawa Timur ke-69 mengambil tema ‘Hari Jadi ke 69 Provinsi Jawa Timur Sebagai Pintu Gerbang Masyarakat Ekonomi Asean 2015, Menuju Jawa Timur Lebih Berdaya Saing, Mandiri dan Sejahtera’.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo menyampaikan, Sejarah panjang masyarakat Jawa Timur sebagai suatu sistem pemerintahan sudah dimulai sejak beberapa abad yang lalu. Sejarah mencatat pada abad 13 hingga 16 Kerajaan Majapahit telah mampu mendirikan dan membangun NKRI pertama, dari tekad dan semangat pantang menyerah lewat Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada.
Bumi Jawa Timur, sabrang wetan melahirkan pula tokoh dan pahwalan pergerakan kemerdekaan, sejak 20 Mei 1908 Dr. Soetomo mendirikan organisasi Budi Utomo sebagai kebangkitan intelektual muda dalam perjuangan kemerdekaan.
Sejarah terbentuknya Jawa Timur juga dilandasi aspek kesejarahan, di mana R.M.T. Soerjo yang saat itu menjabat Residen Bojonegoro ditetapkan sebagai Gubernur  Pertama Provinsi Jawa Timur pada tanggal 19 Agustus 1945 dan mulai menjalankan tugasnya pada tanggal 12 Oktober 1945.
“Momentum tanggal 12 Oktober 1945 inilah, yang disepakati sebagai hari jadi Provinsi Jawa Timur dan kemudian dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 6 tahun 2007 tentang hari jadi Provinsi Jawa Timur,” terang Wabub membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur.
Nihil Kegiatan
Sementara itu, peringatan hari ulang tahun (HUT) provinsi Jawa Timur ke-69 di Kabupaten Nganjuk sepi kegiatan. Jangan kegiatan jalan santai atau sejenisnya, sekedar spanduk ucapan bahkan upacara peringatan, hingga Senin (20/10) tidak ada sama sekali.
Ketidakpedulian Pemkab Nganjuk terhadap peringatan HUT Provinsi Jatim ke-69, memicu reaksi dari kalangan dewan. Terutama dari politisi Partai Demokrat yang menuding bahwa ada unsur kesengajaan untuk tidak memperingati HUT provinsi Jatim. “Jangan-jangan sengaja tidak ada peringatan atau panitia pringatan HUT provinsi di Pemkab Nganjuk tidak mampu melaksanakan,” ujar Arbayana, politisi asal Partai Demokrat sinis.
Arbayana mengungkapkan, dana peringatan HUT Provinsi Jatim ke-69 telah disediakan oleh pemerintah provinsi dan didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota. Termasuk Kabupaten Nganjuk telah mendapat kucuran dana sekitar Rp 50 juta untuk kegiatan peringatan HUT provinsi Jatim. Padahal peringatan HUT Provinsi Jatim yang ke-69 pada tanggal 12 Okotober lalu. “Peringatan HUT Provinsi Jatim ke-69 seharusnya 12 Oktober kemarin, tapi ini sudah sepekan berlalu kok sepi-sepi saja,” kata Arbayana kepada Bhirawa.
Arbayana lantas mencontohkan Kabupaten Ngawi, Kediri dan Kota Mojokerto yang telah melakukan kegiatan peringatan HUT Provinsi Jatim dengan cukup meriah. Bahkan, peringatan HUT Provinsi Jatim di daerah-daerah lain mendapat publikasi yang cukup baik. Hal ini tidak lepas dari peran bagian humas dalam melaksanakan semua kegiatan di Pemkab Nganjuk. Namun akhir-akhir ini humas Pemkab Nganjuk cenderung kurang berinisiatif dalam mempublikasikan kegiatan pemerintah. “Kami telah mengesahkan angggaran cukup besar untuk kegiatan kehumasan di Pemkab Nganjuk, tetapi kenirjanya tidak semakin baik,” tandas Arbayana.
Sementara itu Kabaghumas Pemkab Nganjuk, Ghozali Afandi mengaku bukannya tidak ada kegiatan peringatan HUT Provinsi Jatim di Nganjuk. Namun memang kegiatannya belum dilaksanakan. Untuk upacara peringatan HUT Provinsi Jatim direncanakan tanggal 21 Oktober, dengan alasan padatnya kegiatan di Pemkab Nganjuk. Untuk kegiatan lain seperti jalan santai atau jalan sehat, Ghozali Afandi masih akan membahasnya melalui rapat dengan bagian lain. “Belum dilaksanakan, karena kegiatan di Pemkab Nganjuk yang padat kami akan merencanakan tanggal 21 Oktober akan dilaksanakan upacara HUT provinsi Jatim,” terang Ghozali saat ditanya Bhirawa. [hud,ris]

Caption foto : Para Pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Tuban saat melakukan upacara di halaman pemkab Tuban (17/10) memperingati HUT Propinsi Jawa Timur ke-69. (Khoirul Huda)

Tags: