Gubernur Inginkan Keseimbangan Neraca Perdagangan Jatim-Italia

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menginginkan neraca perdagangan yang berimbang antara Jatim dengan Italia. Oleh karena itu, ia melakukan promosi trade, tourism, and investment (TTI) di Italia.
“Perdagangan Jatim dengan Italia defisit sekitar US $ 1,43 miliar, terutama untuk impor produk sepatu dan tas,” ujar Gubernur Soekarwo, dalam jamuan makan bersama Duta Besar RI untuk Republik Italia, Cyprus, Malta dan San Marino, Esti Andayani, di Wisma Indonesia, Via Piemonte, 127 Roma, Minggu (30/7), pukul 19.00 waktu Roma.
Kinerja perdagangan Jatim-Italia pada periode empat setengah tahun terakhir sejak 2013 hingga Juni 2017 mengalami defisit sebesar 602 juta dolar. Rinciannya, total ekspor ke Italia sebesar 828 juta dolar dan impor dari Italia mencapai 1,43 miliar dolar.
Menurut dia, Pemprov Jatim mendorong penetrasi produk-produk Jatim ke Italia. Seperti kopi, coklat, dan furniture. Selain itu, Jatim juga unggul di bidang pembuatan perhiasan yang banyak diekspor ke negara Eropa. Misalnya, perusahaan kopi excelso Jatim akan menawarkan varian barunya di Italia melalui Milan.
Peningkatan penetrasi pasar juga untuk produk lain seperti furniture Jatim yang telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Italia, tetapi masih melewati Bali. Ditambahkan, investasi  Italia ke Jatim juga diharapkan meningkat. Sampai dengan triwulan I 2017, sebanyak 19 proyek dengan nilai investasi US$ 31,98 juta dari Italia telah masuk ke Jatim.
Sementara itu, dalam sambutannya Dubes RI Esti Andayani menilai kunjungan promosi Gubernur Jatim ke Italia sebagai langkah tepat. “Banyak hal dapat digali dari kunjungan ini karena dua daerah memiliki potensi tinggi, yakni Jatim sebagai salah provinsi maju di Indonesia dan sekaligus sebagai hub Indonesia Timur, sementara Italia menduduki ranking ke-8 setelah Jerman dan Belanda,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan jamuan makan malam ini dari jajaran Pemprov Jatim, yakni Ketua Dekranasda Dra Hj Nina Soekarwo, Sekda Akhmad Soekardi dan Wakil Ketua Dekranasda Dra Hj Chairani Soekardi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Lili Soleh. Juga, Kepala Bappeda Jatim Budi Setiawan, Kepala Badan Pendapatan Daerah Bobby Soemiarsono, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Benny Sampir Wanto.
Sementara itu, dari Kedubes RI di Roma diantaranya Wakil Dubes Des Alwi, Koordinator Fungsi Ekonomi Aries Asriadi, Koordinator Fungsi Politik Carolina, dan Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Charles Hutapea.
Sementara itu, para impor furniture di Italia tertarik untuk membeli berbagai produk furniture dan handicraft dari Jatim. Kualitas Importir produk furnitur dan handicraft yang juga pemilik Kelompok Usaha “Voganto”, Massimo Vento mengakui kualitas produk kreatif dari Indonesia. Namun dikatakan sejauh ini perusahaannya baru membeli dari eksportir di satu daerah dan belum berhubungan dengan UKM di berbagai daerah lainnya, termasuk Jatim.
Massimo Vento menyambut baik ajakan berkunjung ke Jatim Oktober mendatang guna melihat langsung produk unggulan Jatim, setelah menghadiri Trade Indonesia Expo di BSD City Banten, 11-15 Oktober. Kunjungan ini difasilitasi Pemprov Jatim dan Atase Perdagangan RI di Roma diharapkan mereka juga bertemu dengan pelaku usaha di Jatim.
Atase Perdagangan KBRI Roma, Sumber Sinabutar menyatakan kunjungan Gubernur ini mendukung upaya promosi produk Indonesia dan strategi jemput bola untuk menjaring importir produk Indonesia di Italia. Sumber Sinabutar mengatakan ekspor Indonesia ke Italia mencapai 1,5 miliar dolar AS dan surplus untuk Indonesia lebih dari 100 juta dolar AS tahun 2016.
Dalam upaya meningkatkan ekspor ke Italia, KBRI Roma juga membahas kerja sama dengan Pemprov Jatim untuk mengikuti berbagai pameran perdagangan di Italia dan Eropa seperti Pameran Produk Furniture dan dekorasi, HOMI di Milan, Pameran produk makan Tutto Food di Milan, pameran kopi TriestEspresso Expo, dan pameran produk coklat di Perugia. [iib.rud]

Tags: