Gubernur Jatim Bagikan Paket Internet ke 1.3 Juta Siswa dan 100 Ribu Guru

Secara simbolis Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansah didampingi Kadindik Jatim Wahid Wahyudi menyerahkan kartu Merdeka Belajar untuk 1,3 juta siswa SMA/SMK dan SLB di Jatim di tahap pertama. [M taufik]

Kota Malang, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membagikan kartu internet ke 1,3 juta siswa dan 100 ribu guru se-Jatim, Senin (7/9) kemarin. Penyerahan tersebut dilakukan di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BPSDM) Provinsi Jatim di Jalan Kawi, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
GubernurKhofifah menjelaskan, pembagian paket itu kerjasama Telkomsel sudah berlangsung sejak 24 Agustus 2020 lalu. Bantuan tersebut diberikan kepada siswa yang sudah tercatat psda nomor induk siswa nasional.
Menurut Khofifah saat ini, kartu internet tersebut sudah didistribusikan ke 1,1 juta, sisanyaakan didistribusikan dan dikoordinasikan. Meski sudah diberi bantuan berupa kartu internet, Khofifah menyebut masih banyak daerah di Jatim yang belum memiliki koneksi internet.
“Masih ada 62 kawasan yang belum memiliki jaringan internet. Mungkin bisa dibantu dengan BTS Mini di kawasan tersebut agar bisa terkoneksi dan bisa membuat siswa belajar dengan lancar,” kata Khofifah.
Dengan adanya bantuan tersebut, pihaknya berharap, para siswa bisa fokus untuk melakukan pembelajaran di rumah dan mengurangi nongkrong di warung kopi yang menyediakan WiFi gratis. “Mudah-mudahan bisa fokus belajar di rumah dan tidak nongkrong lagi di warung kopi,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim (Dindik), Wahid Wahyudi menyebut program CSR yang diberikan Telkomsel ini bisa mengakomodir keluhan masyarakat terkait biaya internet selama pembelajaran. Kapasitas kuota yang diberikan pun sebanyak 10 giga byte masing-masing untuk siswa dan guru SMA/SMK dan SLB dengan masa aktif selama satu bulan.
“(Bantuan kuota internet) Telkomsel membagi dua tahap. Minggu pertama September ini dibagikan 1,3 juta kartu untuk siswa SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta. Dengan total siswa update per September 2020 di Dapodik sebanyak 1.298.085 siswa,” jelas dia.
Sedangkan, sebanyak 1.096.838 kartu sudah terdistribusi untuk 3.700 SMA/SMK dan SLB per 7 September 2020. Sementara untuk tahap kedua minggu ketiga bulan September Telkomsel akan membagikan 100 ribu kartu untuk guru dan tenaga kependidikan, baik ASN, GTT atau PTT mulai tanggal 14 September mendatang. “Sementara update data GTK yang masuk sudah 96.122 orang,” imbuh dia.
Wahid menjelaskan besaran kuota 10 giga byte bisa digunakan untuk berbagai aplikasi media belajar termasuk video conference. Jika masih membutuhkan kuota tambahan, siswa atau guru bisa menambah Rp. 5 ribu untuk 11 giga byte. Tak hanya itu, bulan September ini nantinya bantuan kuota internet gratis juga diberikan Kemdikbud.
“Saat ini (prosesnya) kami (Dindik Jatim) masih melakukan penginputan nomor telfon siswa ke dapodik (data pokok peserta didik) Dan ini nanti akan diberi kuota internet oleh Kemdikbud mulai September sampai Desember yang secara nasional telah dianggarkan Rp. 7,2 triliun dan siswa akan mendapatkan 35 giga byte perbulan sedang guru akan mendapatkan 42 giga byte perbulan. Jadi untuk kebutuhan kuota internet tidak ada masalah. Karena cukup untuk melakukan pembelajaran baik video conference maupun learning manajement sistem atau youtube,” jabarnya.
Akan tetapi, persoalan lainnya dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah 62 SMA/SMK di Jatim berada di daerah kepulauan dan pegunungan yang belum terjangkau internet dengan baik.
“Sehingga kami meminta bantuan ke telkomsel untuk membangun Base Transceiver Station (BTS) mini untuk daerah yang jaringannya kurang bagus, yang memanfaatkan pohon2 tinggi agar pembelajaran jarak jauh bisa terjangkau. Dan ini shdah dibicarakan oleh pihak telkom dengan manajemen,” tambahnya.
Wahid juga menuturkan jika pihaknya telah menyiapkan platform aplikasi pembelajaran yang dinamakan Ruang Belajar. Aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh guru untuk mengisi materi ajar, melakukan Sekolah bisa mengajar online, mengisi materi hingga soal ujian. Guru juga bisa melakukan video conference saat dalam pembelajaran.
“Kita sedang ujicobakan di Ponorogo saat ini. Dan aplikasi ini sebagai salah satu bentuk learning manajemen system (LSM). Sehingga sekolah bisa mengelola dan memanfaatkan LSM dengan gratis. Sehingga kuota internet yang terserap bisa diminimalisir,” jabar dia.
General Manager Telkomsel Regional Jatim, Retno Wardani menambahkan, paket kartu internet yang diberi nama kartu internet merdeka belajar tersebut diberikan untuk mendukung program pemerintah dalam melakukan pembelajaran secara daring.
Pihaknya menyebut kebutuhan paling urgent dan diprioritaskan bagi para pelajar dan tenaga pengajar. Kapasitas kuota yang diberikan bisa digunakan untuk video conference hingga google clasroom.
Pihaknya menjelaskan, kartu tersebut berisi 10 GB kuota internet. Jika para pelajar maupun tenaga pengajar ingin menambah atau memperpanjang kuota, cukup mengisi pulsa Rp 5 ribu dan akan otomatis menambag kuota hingga 11 GB. “Mudah-mudahan bisa membantu para siswa untuk belajar,” pungkas dia.
Sementara itu, salah satu siswa Nihla Salimatul mengaku terbantu dengan adanya bantuan paket internet tersebut. “Lebih enak kalau belajar. Selama ini, kalau di rumah sering ada gangguan jaringan. Kalau sinyalnya hilang, harus keluar ke jalan raya dulu. dengan kartu ini lancar,”kata dia [mut.ina]

Tags: