Gubernur Jatim dan Ribuan Polwan Doakan Indonesia Damai

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan 2,350 Polwan se Jatim mengikuti acara istighosah kubro untuk memperingati HUT Polwan ke 71 dan sekaligus berdoa untuk Indonesia damai, Minggu (1/9) di Mapolda Jatim. [trie diana]

Peringatan HUT Polwan ke-71 dan Tahun Baru Islam
Polda Jatim, Bhirawa
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Polisi Wanita (Polwan) diperingati Polda Jatim dengan menggelar istighosah kubro, di Mapolda Jatim. Momentum HUT Polwan ini bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram.
Ribuan Polwan jajaran Polda Jatim turut mendoakan kedamaian dan keutuhan Indonesia, khususnya wilayah Jatim. Turut hadir dalam istigosah ini, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Bahkan pada istigosah, Gubernur Jatim turut memberikan tausiyah kepada sekitar 2.350 Polwan jajaran Polda Jatim.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, momentum HUT Polwan yang ke-71 bertepatan dengan 1 Muharram. Pihaknya pun berinisitif mengadakan istigosah kubro. Dan dihadiri diantaranya oleh ribuan Polwan se Jatim, muslimat fatayat, mahasiswa milenial, wanita TNI, serta Bhayangkari.
“Istigosah kubro ini kami lakukan karena melihat situasi yang berkambang saat ini. Sehingga perlunya berdoa untuk kedamaian dan keutuhan Indonesia, terlebih wilayah Jatim,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Minggu (1/9).
Pihaknya juga menggelar budaya Papua di Jl Polisi Istimewa, Surabaya dengan tujuan mengajak seluruh masyarakat atau warga Papua yang sedang mengikuti pendidikan maupun bekerja di Jatim, untuk berkumpul bersama dan menggelar budaya Papua bersama masyarakat Jatim. Ini juga menunjukkan kepada warga Papua dimana pun juga, bahwa di Jatim tidak ada masalah.
“Saya minta kepada seluruh masyarakat Jatim dan Indonesia untuk mewaspadai hoaks. Karena hal itulah yang memecah belah persatuan dan kesatuan,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambahkan, momentum 1 Muharram ini sebagai wujud dari penanggalan perjuangan. Yaitu berjuang dari ketertinggalan menjadi berkemajuan, berjuang dari kemiskinan menjadi sejahtera, berjuang dari yang kurang berpendidikan menjadi yang tercerdaskan.
Artinya, sambung Khofifah, semangat juang yang kuat harus diikuti dengan rasa kebersamaan, saling bergandeng tangan dan saling mendorong untuk memotivasi yang satu dengan yang lain. Tujuannya yakni satu, untuk menjadi Indonesia yang semakin berkemajuan, serta kehidupan masyarakat Jatim yang semakin berkemajuan.
“Saya berharap bahwa Polwan akan terus menjadi inisiator di lini terdepan. Sebagai promotor Polwan profesional, Polwan yang modern, dan Polwan yang terpercaya. Serta mengajak kita semua untuk menjadikan momentum refleksi ke Indonesiaan kita,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya, refleksi kebersamaan ini ditunjukkan karena Indonesia sebagai sebuah bangsa besar. Dan mempunyai banyak suku, banyak bahasa dan kita punya adat istiadat, dan keberagam agama. Pihaknya pun berharap bagaimana bangsa yang besar ini harus dibangun harmoni diantara keberagaman.
Usaha itu, lanjut Khofifah, persis pada referensi Rasulullah ketika memimpin Kota Yatsrib yang kemudian oleh Rasulullah diganti menjadi Kota Madinah. Pihaknya pun berharap bangsa yang besar ini dibangun dengan kebersamaan dan keharmonian, dengan bermacam keberagaman.
“Kita bangun kebersamaan ini semua, sebagaimana Rasulullah membangun Kota Madinah. Karena Madinah itu artinya Kota yang penuh dengan peradaban dan keberagaman, dan bisa hidup sangat harmonis dibawah kepemimpinan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,” pungkasnya. [bed]

Tags: