Gubernur Jatim Imbau Kewaspadaan Bencana Hingga Mei

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Berbagai upaya dilakukan Pemprov Jatim untuk mengantisipasi benca alam dengan meyiagakan tim selama 24 jam penuh. Disamping itu, koordinasi lintas sektor, perbaikan infrastruktur di beberapa titik sampai dengan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk meminimalisir efek bencana.
Kordinasi juga dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan pemerintah kabupaten /kota. Hal itu dengan mengeluarkan surat edaran kepada bupati/walikota untuk melakukan kesiapsiagaan bencana sampai dengan Bulan Mei mendatang.
“Untuk longsor dan puting beliung diharapkan kabupaten/kota meningkatkan kewaspadaan secara komprehensif dan Bupati/Walikota terus melakukan pemantauan terlebih pada cuaca ekstrem sesuai prediksi dari BMKG,” terang Khofifah, Senin (13/1).
Khusus untuk wilayah Madura, sebut Khofifah, salah satu yang menjadi perhatian serius adalah soal banjir Kali Kemuning di Kabupaten Sampang. Untuk itu, saat ini telah dibangun plengsengan untuk mengurangi terjadinya luapan sungai tersebut. “Tetapi untuk lebih menjaga kemungkinan luapan yang tinggi ke depannya butuh kanal (flood away) ke laut,” katanya.
Yang tidak kalah penting, lanjut Khofifah, dalam melakukan kesiapsiagaan bencana adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Baik untuk mengantisipasi maupun meningkatkan kewaspadaan setiap bencana agar tidak menimbulkan korban maupun kerugian materiil.
“Karena selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peranan penting ikut andil dalam menghadapi bencana yang akan terjadi, sehingga mampu tercipta rasa aman meski daerah tersebut termasuk kategori rawan resiko bencana,” pungkasnya.
Ikhtiar untuk senantiasa siap siaga menghadapi bencana terus dilakukan baik di daerah yang rawan bencana ataupun tidak. Apalagi di tengah musim penghujan saat ini, Pemprov menaruh perhatian serius terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
“Kami telah meminta agar OPD terkait selalu siaga untuk mengambil langkah cepat seperti menyiagakan tim selama 24 jam penuh, baik di daerah berpotensi rawan bencana maupun tidak. Selain itu kami juga melakukan berbagai upaya antisipasi dan kesiapsiagaan baik dengan instansi terkait maupun pemerintah kab/kota,” kata Khofifah.
Sebelumnya, Pemprov Jatim juga telah melakukan rapat koordinasi terkait kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana alam bersama Forkopimda Jatim dan jajarannya. Rakor ini diikuti Pangdam V Brawijaya beserta jajaran Danrem dan Dandim se-Jatim, Kapolda Jatim bersama jajaran Kapolrestabes, Kapolresta dan Kapolres se-Jatim, Bupati, Walikota serta BPBD se-Jatim, dengan narasumber dari BNPB, pakar geologi dari UGM, Pangdam dan Kapolda. [tam]

Tags: