Gubernur Jatim Intensifkan Pengawasan Kinerja Perhubungan

2-perhubunganPemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo akan melakukan pengawasan terhadap kinerja perhubungan, karena dalam transportasi melibatkan arus barang dan orang. Hal itu membuktikan perhubungan memiliki peran sangat penting dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun 2015.
“MEA adalah pertempuran canggih dari pada pertempuran lainnya. Karenanya saya harus melakukan kontrol secara langsung terhadap kinerja perhubungan. Apakah sudah ada kesesuaian antara ‘Lima Citra Manusia Perhubungan’ dengan implementasi tugas di lapangan,” ujar Soekarwo, saat menjadi Irup memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2014, di Politeknik Pelayaran Surabaya, Rabu (17/9).
Menurut dia, pengawasan yang dilakukan adalah wujud komitmen pimpinan untuk mensukseskan pembangunan perhubungan. Kegiatan yang dilakukan juga harus diterangkan dalam timeline dan target yang jelas.
“Dengan kontrol yang baik serta  kerjasama yang baik antara pimpinan dan semua insan perhubungan, saya yakin mampu membawa Jatim makin maju dan sejahtera dan siap menghadapi MEA,” terangnya.
Dijelaskann, aktifitas lalu lintas barang dan jasa di Jatim mencapai sekitar Rp1.110 triliun, dari  ekspor dan impor. Sedangkan transaksi perdagangan antara Jatim dengan 26 propinsi baik lewat darat, laut dan udara jumlahnya mencapai 31,9 persen dari total market dalam negeri. Ini berarti selama lima tahun ada kenaikan transaksi perdagangan dari 23 persen menjadi 31,9 persen.
“Melihat kemajuan transaksi perdagangan, maka Jatim harus mempu menjadi hub  (penyambung) pelaksanaan MEA 2015. Dan jika terjadi gangguan distribusi barang dan jasa di Jatim akan mengganggu inflasi Indonesia timur,” tuturnya.
Untuk mendukung kontrol terhadap kinerja perhubungan, akan dibangun infrastruktur baru agar bisa dilakukan tracking system terhadap semua sektor perhubungan. Selain itu, satuan administrasi pangkal juga perlu dibangun untuk mengontrol tracking system yang sudah berjalan. Di sisi frontline juga harus disiapkan standarisasi barang misalnya karantina pertanian, standarisai obat dan karantina perikanan.
“Semua infrastruktur, baik dari sisi Teknologi Informasi (TI) maupun sarana prasarana, merupakan bentuk Market Intelegence Business agar dunia perhubungan tidak tergerus oleh produk aplikasi asing,” tegasnya.
Salah satu bentuk kemajuan di bidang transportasi Jatim diantaranya  diresmikannya Terminal Multipurpose Teluk Lamong. Terminal Teluk Lamong dibangun dengan konsep green port untuk meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak. Green Port artinya adalah truk-truk yang berada terminal ini menggunakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan.
Selain itu ada beberapa proyek  Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)  diantaranya Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Tol Gempol-Pandaan serta Pengembangan Pelabuhan Branta Kabupaten. Pamekasan.
Saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan E.E Mangindaan Pakde Karwo  mengatakah, pembangunan perhubungan mempercepat kemajuan bangsa, dan menjadi sarana yang tepat untuk menyejahterkan masyarakat. Karenanya seluruh insan perhubungan harus terus memantapkan komitemenmennya dan  bekerja keras, cerdas, dalam melaksanakan program pembangunan.
“Agar cita-cita para pendahulu kita dapat tercapai yaitu kemajuan dan kesejahteraan rakyat, maka seluruh insan perhubungan harus mampu bekerja keras dan cerdas,” pintanya.
Ia menjelaskan, permasalahan yang dihadapi sektor transportasi dari waktu ke waktu semakin kompleks. Permasalahan itu diantaranya tentang aksesibilitas dan keterjangkauan, permasalahan transportasi massal, kelanjutan reformasi di bidang transportasi, dan kepastian regulasi dalam penyelenggaraan transportasi. “Semua hal yang saya sebutkan tersebut telah menjadi isu yang harus segera diselesaikan,” imbuhnya.
Selain itu, tuntutan masyarakat akan perubahan layanan jasa transportasi terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi. Apalagi menghadapi adanya arus globalisasi yang semakin masif dan komprehensif, maka diperlukan kesiapan transportasi. “Dalam menghadapi pasar tunggal ASEAN tahun 2015, bidang transportasi harus bersiap dengan matang dan mampu menyesuaikan kemajuan teknologi,” terangnya. [iib]

Keterangan Foto : Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyerahkan piala penghargaan bidang perhubungan kepala Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi.

Tags: