Gubernur Jatim Lepas Ekspor 19,2 Ton Kopi ke UK

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memecahkan kendi sebagai tanda pemberangkatkan ekspor 19,2 ton kopi robusta, di Gedung Grahadi Surabaya pada Selasa (8/9). [oky abdul sholeh]

Pemprov, Bhirawa
Kegiatan ekspor di Jatim semakin bergairah kendati tengah menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Hal itu ditunjukkan tingginya permintaan sejumlah komoditas dari Jatim. Salahs atunynya ialah komoditas kopi yang dilepas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ke negara tujuan ekspor United Kingdom (UK).
Sebanyak 19,2 ton komoditas kopi tersebut dilepas Gubernur Khofifah dari Gedung Negara Grahadi menuju UK, Selasa (8/9). “Mudah-mudahan ekspor kita akan semakin banyak, jejaring yang bisa kita bangun marketnya semakin luas sehingga akan memberi nilai tambah bagi masyarakat di Jawa Timur,” tutur Khofifah mengiringi pelepasan ekspor kopi, Selasa (8/9).
Khofifah berharap, sektor perekonomian di Jatim dapat bergerak lebih cepat. Namun, proses ini harus tetap diikuti dengan protokol kesehatan yang dipatuhi masyarakat. Pihaknya mengaku, Jatim memang menghadapi kontraksi ekonomi 5,9 persen. Namun, kontraksi itu pun berada pada posisi terendah di Pulau Jawa.
“Artinya, kepala daerah semua sudah melakukan pendampingan sangat baik. Kita berharap pada Juli – Agustus bisa lari kencang dan pada September ini ada upaya yang lebih maksimal lagi,” tutur Khofifah.
Khofifah mengaku, adanya pasar tradisional yang ditutup, mal, lembaga perbankan dan pusat-pusat perekonomian lainnya itu karena ditemukan adanya klaster. Klaster ini karena secara sengaja atau tidak, diketahui atau tidak diketahui karena memang keberadaan Orang Tanpa Gejala (OTG) masih banyak.
“Seandainya masyarakat disiplin menggunakan masker, pasti semua runningnya bisa lebih kencang lagi,” tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut. Karena itu, dengan adanya dukungan regulasi terkait ketentraman dan ketertiban umum maka akan ada sanksi administratif bagi yang melanggar protokol kesehatan. “Sesungguhnya bukan punishment tujuannya, tapi menempatkan masker sebagai sebuah kebutuhan,” tandas mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pengembangan Setdaprov Jatim Jumadi menambahkan, selama pandemi covid-19 ini terdapat sejumlah komoditi yang telah berhasil dilakukan ekspor. Di antaranya ialah gagang cengkeh sebanyak 25 ton ke negara tujuan Bangladesh, rambak pisang dan tape krispi sebanyak 50 ton ke nagara tujuan Malaysia.
“Pada saat pandemic ini kita memang mengalami kontraksi ekonomi. Namun, pada kuartal kedua kemarin atas kebijakan ibu Gubernur Khofifah pada kuartal kedua cukup kuat dan kontraksinya terendah di Pulau Jawa,” tutur dia.
Kontraksi ekonomi Jatim sebesar minus 5,9 persen di bawah Jawa Tengah minus 5,94 persen, Jawa Barat minus 5,98 persen, DKI minus 8 persen, Banten minus 7 persen, dan DI Yogyakarta minus 7,4 persen. “Momentum hari ini sesuai perintah ibu gubernur, ada sisa satu bulan pada triwulan ketiga agar kontraksinya bisa semakin mengecil hingga nol sampai di atas nol,” pungkas Jumadi. [tam]

Tags: