Gubernur Jatim Minta Percepat Vaksinasi Guru, Tendik dan Siswa

Gubernur Khofifah bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Kadindik Jatim Wahid Wahyudi berdialog dengan salah satu siswa SMAN 5 Surabaya tentang kesiapannya mengikuti vaksinasi pelajar.

Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang diikuti 996 pelajar di SMAN 5 surabaya, Rabu (14/7). Vaksinasi ini terbagi menjadi tiga tahapan, untuk meminimalisir penumpukan siswa. Selain SMAN 5 Surabaya, vaksinasi untuk pelajar juga dilakukan di SMPN 1 Surabaya dan SMPN 6 Surabaya di hari yang sama.
Dalam peninjauan ini Gubernur Khofifah didampingi Kabinda Jatim Marsma TNI Rudy Iskandar, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudidan Kepala Dinas Kesehatan Herlin Ferliana.
Dikatakan Gubernur Khofifah, sejak 5 Juli lalu, vaksinasi untuk anak-anak umur 12-17 tahun sudah bisa dilakukan. Karena cakupan vaksinasi semakin banyak maka kebutuhan vaksin pun juga akan semakin banyak.
“Semula dari 40,6 juta penduduk Jatim, kita targetkan 70 persen sudah tervaksinasi. Untuk usia 18 tahun keatas vaksinasi sudah dilakukan untuk 22,9 juta penduduk. Setelah ditambah, umur 12 sampai 17 tahun kita butuh 28 juta penduduk divaksinasi,” ujar dia usai peninjauan.
Melihat antusiasme dan semangat itu, menurut Khofifah dibutuhkan percepatan supplay vaksin. Apalagi semangat luar biasa juga terbangun di Jatim bersama elemen strategis. Termasuk didalamnya para tenaga kesehatan (nakes), vaksinator hingga relawan.
“Kita ingin memberikan hadiah pada HUT RI ke 76 pada Agustus mendatang. Kita berharap bulan depan mendatang, sudah terwujud 70 persen warga Jatim tervaksin. Artinya capaian pada standart herd imunity minimal 70 persen bisa dicapai dibulan agustus. Semangat luar biasa. Masyarakat semangat luar biasa Tinggal percepatan supplay vaksin,” jelas Gubernur Perempuan pertama di Jatim ini.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga meminta kepada bupati dan wali kota untuk memprioritaskan guru, tenaga kependidikan (tendik) dan siswa dalam vaksinasi Covid-19 ini. Ini dilakukan untuk menyongsong pembelajaran tatap muka (PTM).
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi mengungkapkan vaksinasi yang dilakukan di SMAN 5 Surabaya merupakan vaksinasi serentak yang diperuntukkan bagi pelajar. Selain Surabaya, beberapa daerah seperti Tuban dan Jombang juga mulai melaksanakan vaksinasi untuk pelajar.
Di Surabaya, khususnya SMAN 5 Surabaya, pelaksanaan vaksinasi dilakukan untuk semua tingkatan siswa dengan total 996 siswa. Pelaksanaan terbagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama untuk kelas X diikuti 323 siswa di jam 07.00-09.00 WIB. Kemudian tahap kedua untuk kelas XI diikuti 339 siswa pada jam 09.00-11.00 WIB dan terakhir tahap tiga diikuti 304 siswa kelas XII di jam 11.00-13.00 WIB.
“Alhamdulillah, vaksinasi di SMAN 5 Surabaya berjalan lancar. Kita atur kehadiran siswa sampai pelaksanaan vaksin dengan tiga tahapan agar tidak terjadi penumpukan,” katanya.
Dikatakan Wahid, dalam perbincangannya disela peninjauan vaksin dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi vaksinasi pelajar di Kota Surabaya akan menjadi prioritas. Sehingga beberapa hari kedepan, proses vaksinasi di SMA negeri di Surabaya bisa terlaksana sepenuhnya.
“Pak Wali Kota (Eri Cahyadi, red) menyampaikan selama vaksin ada, akan dilaksanakan secepatnya (untuk seluruh SMA) dengan prioritas vaksin di Surabaya,” lanjutnya.
Untuk para guru dan tendik se Jatim proses vaksinasi disebutkan Wahid sudah tuntas. Dengan rincian, vaksin dosis pertama diikuti 89 persen guru dan tendik dan vaksin dosis kedua diikuti 78 persen guru dan tendik.
Sedangkan bagi pelajar di Jatim, ditegaskan Wahid vaksinasi akan dilakukan jika pasokan vaksin dari Kementerian Kesahatan tersedia. Menginbat Jatim merupakan provinsi yang cukup besar dengan jumlah siswa SMA/SMK dan SLB mencapai 1.3 juta siswa. Sedangkam jumlah guru serta tendik mencapai 106 ribu dengan 4070 lembaga.
“Jatim merupakan provinsi yang besar termasuk dunia pendidikan, dan Alhamdulillah mendapat perhatian berbagai pihak. Baik pemerintah Jatim maupun instansi vertikal di Jatim. Termasuk BIN yang saat ini melakulan vaksinasi,” urainya.
Disinggung terkait persiapan pelaksanaan PTM terbatas, Wahid menekankan semua SMA/SMK dan SLB telah menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah. Bahkan Jatim telah melaksanakan uji coba PTM terbatas sejak 18 Agustus 2020. “Alhamdulillah dari uji coba itu, semuanya berjalan dengan baik. Sekolah pun juga telah siap,” pungkasnya. [ina]

Tags: