Gubernur Jatim Motivasi AP, Putri ART Diduga Mengalami Kekerasan

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan buku bacaan kepada AP di PPSAB Jawa Timur. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan semangat dan motivasi kepada AP (10) putri tunggal EAS (45), warga Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) yang diduga telah mengalami kekerasan oleh majikannya di sebuah rumah kawasan Manyar Surabaya.
Gubernur Khofifah sudah meminta kepada Kepala Dinas Sosial Propinsi Jatim untuk mengasuh anak itu hingga kondisi orang tuanya sehat. Karena EAS ini sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara Surabaya. Sebab kawatir bila betul ada penyiksaan terhadap orang tuanya dan dilihat langsung oleh Si Anak.
“Saya sangat kawatir kalau Si Anak ini mengalami trauma,” jelas Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi UPT PPSAB (Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita) Propinsi Jatim di Sidoarjo, Minggu (9/5) kemarin.
Gubernur Khofifah menjelaskan, nanti kalau ibunya sudah dinyatakan sehat, Si Anak ini akan disatukan dengan ibunya lagi. Karena diduga ibu ada penyiksaan, kekerasan terhadap sang ibu mulai tangan, wajah dan punggung. Saya kawatir anak ini mengalami trauma apa yang dia lihat sehari – harinya. Kalau ini betul ada penyiksaan didepan Si Anak.
“Oleh karena itu semua butuh proses konseling supaya tak ada trauma yang tidak diinginkan. Untuk ibunya juga perlu konseling, sekarang sedang proses visum sekaligus perawatan. ”Saya sudah sampaikan kepada Dinas Sosial, kalau keduanya sudah baik, bisa diberikan tempat sementara bisa diasuh dan dilindungi di lingkungan Dinas Sosial,” kata Khofifah.
Kondisi Si AP tadi kelihatannya juga lancar diajak ngomong, bahkan menginginkan boneka warna pink. Dia juga minta buku bacaan, yang penting untuk anak – anak tingka sekolah dasar. Membacanya juga sudah lancar. Jadi sangat menarik sekali, karena inginnya yang pertama dan yang kedua adalah sekolah.
“Makanya kami membangun komunikasi sebaik mungkin, kalau semua sudah memungkinkan bisa mengikuti proses belajar mengajar tahun ajaran baru ini,” tandas Gubernur Jatim.
Gubernur Khofifah juga meminta Kepala Dinsos Jatim untuk menyiapkan tempat agar EAS bisa bersama dengan putrinya ketika telah dinyatakan sehat.
Sementara, Kepala Dinsos Jatim Dr Alwi MHum menyatakan, pihaknya telah menyiapkan shelter untuk EAS dan putrinya. ”Tentunya prosesnya tidak mudah untuk mendekatkan anak dengan ibunya, karena ceritanya mereka sedikit renggang,” ucap Alwi.
Alwi menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari Gubernur Khofifah untuk menyekolahkan A. ”Ibu gubernur memiliki atensi yang besar agar anak-anak tidak putus sekolah. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau yayasan agar A bisa kembali bersekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala PPSAB Jawa Timur, Dwi Antini Sunarsih menjelaskan, AP sejak datang di PPSAB Hari Minggu malam (9/5) kelihatannya baik-baik saja, tidak mengalami trauma yang berarti. Terlihat saat diajak komunikasi dia juga menjawab dengan lancar.
“Saat komunikasi dengan Ibu Gubernur juga lancar, bisa minta boneka warga pink, minta buku dan dia juga ingin bersekolah. Harapan saya semoga tidak terjadi trauma terhadap AP ini,” harapnya. [ach.rac]

Tags: