Gubernur Jatim Pastikan Vaksin Halal dan Aman

Vaksinasi akan dilakukan pada 15 Januari di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Sudah Dapat Izin dari BPOM
Pemprov Jatim, Bhirawa
Jatah vaksin Sinovac tahap pertama di Jatim bakal didistribusikan untuk tiga daerah di Surabaya Raya sebagai prioritas. Surabaya, kebagian jatah paling besar yakni sebanyak 33.420 dosis vaksin disusul Kabupaten Gresik 8.720 dosis vaksin dan Sidoarjo 5.920 dosis vaksin. Proses vaksinasi di tiga kabupaten / kota tersebut serentak akan dimulai pada 15 Januari mendatang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 SINOVAC aman dan halal. Hal ini cukup beralasan karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization untuk vaksin Covid-19 SINOVAC.
Dengan demikian, Vaksin SINOVAC telah mendapat izin untuk digunakan dalam vaksinasi. Sebelumnya MUI juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia. Hal ini merupakan lampu hijau bagi pemerintah Provinsi Jatim untuk tancap gas melakukan vaksinasi di Jatim.
“Alhamdulillah, Vaksinasi ini Insya Allah akan menjadi kunci untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat terhadap Covid-19 sekaligus menjadi momentum untuk menyelaraskan tujuan Kesehatan dan ekonomi. Dengan adanya kepastian bahwa vaksin ini aman dan efektif dengan dikeluarkannya izin oleh BPOM dan halal dari MUI, kami semakin yakin untuk segera tancap gas untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Prioritas tahap pertama sesuai surat dari Kementerian Kesehatan adalah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik ,” ungkap Khofifah usai mengikuti rakor virtual bersama tiga kepala daerah yang menjadi prioritas vaksinasi Covid-19 di Surabaya, Selasa (12/1).
Khofifah menjelaskan, berdasarkan keputusan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan, vaksinasi akan dimulai besok, Rabu (13/1) untuk pusat dan secara bertahap di Jatim, dimulai 14 Januari serta tiga daerah tahap pertama akan dimulai tanggal 15 Januari.
Khofifah menjelaskan, gerakan vaksinasi oleh tenaga kesehatan ini dilakukan demi kebaikan bersama. Terlebih, strategi vaksinasi merupakan salah satu solusi yang sangat efektif dalam mengatasi pandemi. Vaksinasi diharapkan efektif dapat menyelamatkan nyawa, mencegah gejala COVID-19 yang berat dan mengurangi beban pelayanan tenaga Kesehatan.
“Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan, dalam menekan jumlah kasus pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Termasuk juga untuk meminimalisir kematian yang disebabkan Covid-19. Kerjasama ini diperlukan agar kita bisa segera mengakhiri pandemi,” tegasnya.
Untuk diketahui, saat ini di Gudang penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Prov. Jatim terdapat 77.760 dosis vaksin. Vaksin tersebut akan digunakan untuk vaksinasi tahap pertama di bulan Januari untuk tenaga Kesehatan yang merawat para pasien Covid-19 di Jatim.
Terkait rencana Pemprov Jatim untuk mempercepat eksekusi dan edukasi terkait vaksinasi Covid-19, Khofifah menyampaikan, pejabat Pemprov Jatim bersama dengan para dokter, tokoh agama, dan civitas akademika akan memberikan keteladanan langsung pada masyarakat dengan menjadi individu yang mendapatkan vaksinasi pertama di tanggal 14 Januari 2021.
Rencananya, vaksinasi tersebut akan dilaksanakan di RSUD Soetomo. Pemberian contoh keteladanan ini harapannya menjadi bukti nyata bahwa vaksin ini aman, efektif dan halal sehingga kekebalan komunitas terhadap Covid-19 ini dapat tercapai.
“Saya harap penduduk Jatim bersiap untuk mendapatkan vaksinasi, Pemprov Jatim akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan masyarakat Jatim mampu mendapatkan vaksinasi. Jadi jangan ragu untuk imunisasi vaksin Covid-19, karena ini aman dan halal,” tegas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Kendati demikian, lanjut Khofifah, sembari menunggu vaksin tersebar luas di seluruh penjuru Jatim, masyarakat Jatim harus terus menerapkan protokol Kesehatan dengan baik. Kombinasi vaksinasi dengan 3M akan menjadi proteksi berlapis-lapis untuk mencegah infeksi Covid-19 maupun gejala berat yang dapat ditimbulkannya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang dijadwalkan akan mengikuti vaksinasi pertama di Jatim tersebut telah mempersiapkan diri. Salah satunya ialah pemeriksaan kesehatan dengan skrining sesuai ketentuan.
“Kita lihat dulu hasil pemeriksaan kita apakah prima. Tadi pagi (kemarin) kita sudah melakukan pemeriksaan dengan pengambilan darah dan dan sampel-sampel yang dibutuhkan untuk memastikan kondisi apakah kita prima untuk divaksin,” pungkas Emil. [tam]

Tags: