Gubernur Jatim Provokasi BNI Gaet Investor ke Jatim

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan materi pada acara Business Meeting pada Pimpinan Kepala Cabang BNI se Jawa Timur di Hotel Clup Bunga Kota Malang.

Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim  Dr. H. Soekarwo  memprovokasi Bank Negara Indonesia (BNI) untuk menggaet investor ke Jatim. Hal itu disampaikan didepan 100 Kepala Cabang BNI wilayah Surabaya se Jatim dalam acara Business Meeting, di Club Bunga rersort, Kota Batu, Kamis (11/2).
Menurutnya, selama ini BNI lebih banyak mengarah ke kredit konsumtif. Dari data yang ada penyaluran kredit perbankan sebesar Rp 370.409 Triliun, untuk kredit konsumsi Rp 100,809 Triliun,   modal kerja Rp 218,379 triliun. Sedangkan, angka riil kredit investasi masih tergolong rendah yaitu sebesar Rp 51,221 Triliun.
“Untuk itu BNI harus ambil peluang untuk memperbesar kredit investasi. Berikan semangat/ achievement kepada nasabah supaya jangan pesimis menghadapi MEA,” tegasnya.
Jatim memasuki wilayah industri, oleh karena itu BNI Jatim jangan ragu untuk memberikan kredit terhadap industri. Investor akan masuk karena Jatim sudah memenuhi tiga syarat yaitu kualitas infrastruktur, produktivitas SDM maupun kualitas pelayanan publik bagus.
Jatim besar karena industri dan perdagangan, tahun 2015 barang dari Jatim ke 33 provinsi mencapai Rp 452 Triliun, sementara barang yang masuk ke Jatim hanya Rp 352 Triliun. Produk Jatim menang asal lebih murah harganya, lebih bagus kualitasnya dan lebih cepat pengirimannya.
Strategi pembiayaan melalui perbankan (bunga murah) yaitu kredit linkage program     ( model loan agreement). Dengan sasaran UMKM sektor primer dengan bunga murah, cara mudah dan layanan cepat.
Struktur Bunga, pinjaman APBD Pemprov ke Bank Jatim bunga 2 % per tahun, suku bunga kredit bank Jatim ke BPR 4 % per tahun dan suku bunga BPR ke UMKM ( end user) maksimal 9 %.
Perbankan harus di industri primer sehingga tidak high risk karena pengembalian cepat. Selain itu, penguatan pasar diharapkan 40 % pasar ASEAN ada di Indonesia, karena prospek jatim di bidang industri kuat.
Sementara itu Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan, Business Meeting diselenggarakan dalam rangka mencapai target  tahun 2016, salah satu adalah meningkatkan kredit sesuai yang ditentukan. Selain itu, BNI juga ingin in line/ mensinkronkan dengan kebijakan pemprov Jatim.
Meeting yang berlangsung tiga hari tgl 10 – 12 Pebruari dan mengangkat tema “memperkuat sinergi antar unit untuk percepatan bisnis” ini diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari Kepala sentra kredit, kepala resiko, kepala unit khusus ini membahas masalah-masalah di lapangan utamanya perkreditan. [iib]

Tags: