Gubernur Khififah Ajak Organisasi Perempuan Keagamaan Aktif Ikuti Misi Dagang Pemprov Jatim

Gubernur Jatim, Hj Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan dalam pembukaan Silatnas Organisasi Perempuan Keagamaan di Hotel Singhasari, Kota Batu, Kamis (17/12) malam.

Kota Batu,Bhirawa
Gubernur Jatim, Hj Khofifah Indar Parawansa mengajak Organisasi Perempuan Keagamaan untuk berperan aktif mengikuti misi dagang yang dilaksanakan Pemprov Jatim secara offline. Ajakan ini disampaikan gubernur saat membuka Silaturahmi Nasional Organisasi Perempuan Keagamaan yang dilaksanakan di Hotel Singhasari, Kota Batu, Kamis (17/12) malam.

Gubernur mengajak dengan situasi, dan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, bisa dijadikan peluang untuk IKM, UKM bahkan ultra mikro dan ekonomi kreatif. “Saya tahu dalam Organisasi Perempuan ini ada banyak tokoh IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha) mari kita lakukan identifikasi produk di daerah masing-masing, hal ini penting,” ujar Khofifah, Kamis (17/12) malam.

Gubernur Khofifah juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang telah memediasi dalam merajut kebersamaan dan menciptakan sinergisitas. Karena forum seperti ini dalam situasi apa pun sangat penting. Apalagi pada saat situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

“Masing-masing orang punya kekuatan sendiri, untuk saling mendorong, saling berkontribusi, saling memotivasi dan saling menginspirasi,” jelas gubernur.

Pada tanggal 2 Desember 2020 lalu, katanya, misi dagang Pemprov Jatim saat berada di Palembang selama 7 jam bisa menghasilkan omset sebesar Rp 230 miliar. Sedangkan di Kupang pada bulan November 2020 bisa menghasilkan omset sebesar Rp 204 miliar. Dan semua omset itu dihasilkan dari transaksi non virtual.

Dalam gelar Silatnas kemarin, FKUB Jatim juga mengusulkan gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan. Karena saat ini separuh perempuan di Jawa Timur mengalami ketidakberdayaan perekonomian akibat Pandemi Covid-19.
Ketua FKUB Provinsi Jawa Timur, HA Hamid syarif MH menyatakan siap menjalankan program pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan potensi industri dan ekonomi kreatif.

Pemberdayaan perempuan ini harus dilakukan agar perekonomian Jawa Timur bisa segera pulih seperti semula.
Adapun untuk melaksanakan program ini harus melalui tiga fase. Pertama, harus ada proses inisiasi baik dari pemerintah, pengusaha, komunitas hingga organisasi keagamaan. Kedua, semua harus melibatkan semua sasaran dengan pendekatan inovasi dan edukasisecara berkesinambungan.

“Adapun yang ketiga adalah fase emansipasi dengan meluaskan peran perempuan dalam industri dan ekonomi kreatif,”ujar Hamid.(nas)

Tags: