Gubernur Khofifah Bawa Pulang Kontrak Ekspor Bernilai 11 Juta USD

Gubernur Khofifah menyaksikan penandatangan kontrak ekspor antara Plt Kepala Disperindag Jatim dengan salah satu pengusaha di Alexandria.

Sepakati Tiga Poin Kerjasama dengan Gubernur Alexandria
Pemprov, Bhirawa
Lawatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke Mesir membuahkan hasil menggembirakan. Ini setelah Gubernur Khofifah berhasil mengegolkan kontrak ekspor ke Mesir senilai 11 Juta USD atau setara Rp 172,6 miliar.
Kontrak tersebut disepakati setelah Gubernur Khofifah melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha di Alexandria, Mesir. Kontrak ekspor tersebut disepakati untuk komoditas kertas dan kopi dari Jawa Timur ke Mesir.
“Kita melakukan business meeting dengan pelaku usaha dari Mesir dengan fasilitasi oleh KBRI. Alhamdulillah kita tadi melakukan penandatanganan MoU berupa kontrak ekspor komoditas kopi dan kertas dari Jatim ke Mesir dengan nilai 11 juta USD atau Rp 172,6 miliar,” kata Gubernur Khofifah, Kamis (24/11).
Rincinya, kontrak ekspor yang dilakukan yaitu untuk komoditas kopi bernilai 1 juta USD antara indusri kopi Jatim dengan pengusaha Mesir, Vakacis Coffee. Kemudian kontrak ekspor kopi Jatim bernilai 5 juta USD antara industri kopi Jatim dengan pengusaha Mesir Haggag for Impor. Dan yang terakhir, kontrak ekspor kertas bernilai 5 juta USD antara industri Jatim dengan pengusaha Mesir Kamal Said and Sons.
“Seluruh kontrak tersebut akan direalisasikan tahun 2023 baik untuk kertas, maupun kopi. Tentu saja ini membawa kabar baik bagi kita karena akan semakin menggairahkan neraca ekspor Jawa Timur,” tegasnya.
Sepulang dari Mesir, pembahasan untuk teknis pengiriman komoditas ekspor kopi maupun kertas di Jatim ini akan segera dilakukan. Pemprov Jatim bersiap untuk menjadi fasilitator agar ekspor tersebut bisa segera terealisasi.
Sementara itu Wakil Duta Besar RI untuk Mesir M Aji Surya mengatakan kerjasama antara Indonesia dan Mesir telah terjalin sangat lama dan sangat maju. Bahkan di masa pandemi perdagangan Indonesia dan Mesir tetap meningkat hingga 56 persen.
“Dan itu terbukti dari kunjungan Ibu Gubernur ke Mesir ini, baru sebentar saja sudah menghasilkan kontrak puluhan juta dolar. Ini membuktikan bahwa memang orang Mesir telah menaruh trust yang besar pada Indonesia,” tegasnya.
Oleh sebab itu ia yakin bahwa dengan penandatangan MoU berupa kontrak ekspor kali ini, Jatim akan mampu menunjukkan performa terbaiknya untuk ekspor kopi dan kertas ke Mesir.
“Karena kalau kopi memang 70 persen kopi Mesir disuplai oleh Indonesia. Maka berapapun suplai kopi yang dikirim ke Mesir pasti akan diserap karena kebutuhannya tinggi,” tegasnya.
“Maka terima kasih pada Ibu Khofifah atas kunjungannya ke Mesir karena akan semakin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Mesir,” pungkasnya.

Teken LOl Bersama Gubernur Alexandria
Selain menggaet pengusaha asal Mesir, Gubernur Khofifah juga melakukan kerjasama bilateral dengan Gubernur Alexandria Mohamed Taher El-Sherif. Kerjasama tersebut secara resmi dilakukan melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) atau Surat Pernyataan Kehendak untuk kerja sama di tiga bidang prioritas yakni perdagangan dan investasi, pariwisata serta pendidikan, di Alexandria, Mesir, Rabu (23/11).
Kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Gubernur Khofifah dengan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada 19 November 2021 lalu.
“Alhamdulillah kita mencatatkan sejarah baru. Bersama Gubernur Alexandria kami telah menandatangai LoI kerjasama di tiga sektor prioritas yaitu perdagangan dan investasi, pariwisata serta pendidikan,” ungkap Khofifah.
Gubernur Khofifah menuturkan, melalui penandatangan LoI, maka akan semakin banyak kerjasama yang bisa dibangun antara Jatim dan Alexandria di masa depan.
Di sektor perdagangan, Khofifah menyebut kedua wilayah memiliki potensi besar untuk bisa melakukan _link and match_. Sebagaimana diketahui bahwa Mesir tidak menanam kopi tetapi tradisi minum kopi masyarakat Mesir cukup tinggi. Sedangkan Jawa Timur memiliki komoditas unggulan perkebunan antara lain kopi.
Oktober lalu melalui program communal branding Jatim sudah mengawali melakukan ekspor kopi sebanyak 200 ton. Sementara private to private sudah berjalan cukup lama dan cukup signifikan. Yang diharapkan setelah penandatanganan LoI serta temu bisnis akan semakin meningkat volume maupun sektor lain yang kita kerjasamakan.
Begitu juga untuk bidang furnitur, Mesir sangat membutuhkan komoditas ini untuk suplai kebutuhan berbagai pembangunan yang sekarang gencar dilaksanakan. Sedangkan Jatim memiliki pabrik furniture terbesar di Indonesia. Sehingga potensi ekspor furniture Jatim ke Mesir menjadi hal yang sangat potensial. Begitu pula ikan , udang, rempah , cerutu dan lainnya yang sekarang juga sudah berlangsung.
“Saya yakin masih banyak potensi pengembangan perdagangan dari masing-masing wilayah. Apalagi Alexandria merupakan provinsi besar dengan pelabuhan terbesar di Mesir serta terkoneksi dengan negara – negara Afrika, Timur Tengah, Amerika dan Eropa ,” jelasnya.
Di sektor pariwisata, Gubernur Khofifah menyebut bahwa potensi pariwisata religi menjadi salah satu kemiripan yang dimiliki kedua wilayah. Tercatat 160.000 jamaah umroh Jatim pertahun berpotensi untuk menambah paket umrah dengan kunjungan wisata religi ke Mesir. Saat ini cukup banyak yang menambah wisata religi ke Turki dan sebagainya bisa akses ziarah ke wilayah peradaban kuno Mesir yang berada di Alexandria maupun ziyarah ke ulama- ulama yang menjadi panutan sebagian besar umat Islam Indonesia yang pengikut sunny.
“Alexandria adalah salah satu saksi peradaban Mesir Kuno yang terkenal di dunia internasional. Sedangkan fakta bahwa Jatim merupakan salah satu wilayah bersejarah dalam berkembangnya Islam di Indonesia. Bukan tidak mungkin keduanya bisa saling tumbuh menjadi wisata religi berkelas dunia. Jatim memiliki pesona wisata alam yang luar biasa indahnya,” jelasnya.
Selain perdagangan dan pariwisata, sektor pendidikan menjadi prioritas kedua wilayah. Alexandria atau juga dikenal Iskandariyah adalah pusat pendidikan dan kebudayaan dunia Mediterania kuno untuk sebagian besar zaman Helenistik dan zaman kuno akhir.
Alexandria juga dikenal dengan perpustakaan terbesar di dunia, yang memuat karya-karya penting ulama besar Islam, tentu menjadi magnet bagi pendalaman sejarah Islam tanah air.
Kesemua potensi yang dibalut dalam satu kerjasama ini, diharapkan Gubernur Khofifah tidak hanya sebatas pencetak sejarah baru, namun juga bisa membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Jawa Timur, bahkan Indonesia secara umum.
Dirinya meminta agar kesempatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha, penggerak pariwisata hingga ulama dan para penggiat dunia pendidikan.
“Pintu gerbang masa depan sudah kita buka . Mari manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ini saatnya Jawa Timur bisa unjuk gigi kepada dunia internasional melalui berbagai sektor keunggulan kompetutif dan komparatif baik di sektor ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata serta pendidikan,” pungkasnya. [tam]

Tags: