Gubernur Khofifah Beri Tugas Khusus Sekdaprov Hadapi Kemarau Ekstrem

Pemprov Jatim, Bhirawa
Jawa Timur mulai memasuki hari tanpa hujan (HTN) atau musim kemarau. Sejumlah wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami kekeringan ekstrem.
Hal ini membuat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan tugas khusus kepada Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Heru Tjahjono.
Tugas khusus yang dimaksud Gubernur perempuan pertama di Jatim ini yakni memimpin berbagai persiapan di musim kemarau panjang. Dipilihnya Heru Tjahjono ini dinilai Khofifah seperti Kepala BPBD Provinsi Jatim.
“Saya sudah meminta ke Pak Sekda (Heru Tjahjono, red) sebagai ketua BPBD. Ketua BPBD-nya itu Pak Sekda, Kalau Pak Suban (Ketua BPBD Jatim, red) itu Koordinator Pelaksana,” kata Khofifah usai rapat Paripurna di DPRD Jatim, Selasa (2/7) kemarin. Pernyataan mantan Menteri Sosial ini disampaikan dengan didampingi Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono.
Khofifah menjelaskan, menurut identifikasi dari BMKG tidak ada hujan selama 60 hari kedepan di Jatim. Bahkan, pihaknya telah mengajak TNI dan Polri untuk membantu, terutama pada saat mendeploy air bersih yang dibutuhkan masyarakat.
Disamping itu, Khofifah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar bisa dipastikan kecukupan air bersih, mengingat Hepatitis A mewabah di Jatim.
“Kita akan rapat lebih luas lagi dengan mengajak TNI Polri untuk membantu terutama pada saat mendeploy air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Bahkan, Khofifah dalam waktu dekat mengundang para pelaku bisnis di Jatim untuk bisa ikut mensuplay air bersih. “Terutama di daerah-daerah terdekat dengan perusahaan, dimana mereka melakukan usaha. Jadi, kalau misalnya perusahaan itu di Pasuruan, kita minta untuk bisa dibantu penyiapan dan pendistribusian air bersih di sekitar Pasuruan, di Sidoarjo juga begitu, di Jember dan Situbondo juga begitu,” terangnya.
Sebelumnya, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, saat ini beberapa wilayah di Jatim bahkan sudah mengalami HTH. Itu terjadi karena saat ini sudah memasuki musim kemarau panjang.
“Memang sudah ada beberapa wilayah Jatim yang mengalami hari tanpa hujan dgn kategori sangat panjang. Penyebabnya sudah memasuki kemarau. Ya hampir semua wilayah di Jatim akan HTH kecuali di Lumajang dan Banyuwangi,” kata Teguh.
Kemudian mengenai durasi hari tanpa hujan, pihaknya memperkirakan akan terjadi antara sekitar 31 sampai 60 hari. Bahkan, saat ini beberapa wilayah di Jatim sudah mengalami kekeringan seperti di Malang dan Sampang.
“HTH pada umumnya kriteria sangat panjang 31 sampai 60 hari. Kriteria kekeringan ekstrem malah sudah terjadi di Kabupaten Malang dan Sampang,” papar Teguh.
“Distribusi curah hujan Dasarian II Juni 2019 di Provinsi Jawa Timur juga sebagian besar masuk dalam kriteria Rendah 0-10 mm, kecuali sebagian kecil Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi,” pungkasnya. [geh]

Tags: