Gubernur Khofifah Butuh Tambahan 30 Ribu Ekor Sapi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Malang HM Sanusi bersama Forkopimda Kabupaten Malang melakukan kunjungan ke PT Greenfields Indonesia, Desa Babadan, Kec Ngajum, Kab Malang.

(Wujudkan Swasembada Susu)

Kabupaten Malang, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, telah melakukan kunjungan ke PT Greenfields Indonesia, di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Sedangkan kunjungan Gubernur Jatim tersebut, guna meninjau produksi susu. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan swasembada susu di Jatim.
Dalam kunjungan ke PT Greenfields itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis (5/12) sore, disela-sela kunjungannya di PT Greenfields Indonesia menyebutkan, jika untuk memwujudkan swasembada susu di Jatim, maka dibutuhkan 30 ribu ekor sapi perah. Sebab, secara nasional masih impor susu sebesar 80 persen.
Dan Jatim sendiri, kini masih impor cukup besar yakni mencapai 217 ton. “Jika Jatim ingin swasembada susu, dibutuhkan tambahan 30 ribu ekor sapi lagi, yang mampu memproduksi 20 liter susu perhari,” jelasnya.
Menurutnya, untuk memperluas cakupan produksi susu, pihaknya ingin PT Greenfields Indonesia memperbanyak investasi di Jatim. Karena jika perusahaan susu tersebut mepeluas cakupan produksi susu, tentunya bisa berinvestasi kembali dan memperluas budidaya sapi perah di Jatim dan nasional. Sehingga dengan Gereendfields memperbesar produksi susunya, hal ini untuk diproyeksikan ketika Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi Ibu Kota Republik Indonesia (RI). Sehingga Pusat Ibu Kota Indonesia yang baru bisa menjadi pangsa pasar yang pontesial untuk membina penguatan hubungan dagang.
“Karena wilayah sekelas ibu kota, akan membutuhkan banyak logistik seperti makanan olahan dan minuman, termasuk kebutuhan susu. Sehingga dirinya ingin membangun penguatan hubungan dagang, di seluruh provinsi di Indonesia,” tutur Khofifah.
Sedangkan, mantan Menteri Sosial (Mensos) RI ini juga mejelaskan, misi dagang kita di tahun 2019 ini telah mencapai Rp 2,86 triliun. Sehingga ini menjadi bagian penting, bagaimana titik-titik strategis bisa kami kembangkan. Dan bisa meningkatkan misi dagang di Jatim, maka harus ada penguatan perusahaan strategis, seperti PT Greendfileds Indonesia ini.
Ditempat yang sama, Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, dirinya berharap agar PT Greenfields Indonesia terus mengembangkan teknologi peternakan, dan hal itu juga perlu direplikasi atau diterapkan pada peternak lokal di Kabupaten Malang. Sedangkan perusahaan susu tersebut, rata-rata mampu memproduksi susu seberat 35 liter per hari. “Dan jika di adopsi ke peternak lokal, maka akan meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Ditegaskan, apabila menerapkan secara menyeluruh peternakan modern seperti PT Greenfields Indonesia, maka membutuhkan biaya produksi yang tinggi. Sehingga sistemnya bisa di adopsi, dan metodenya bisa kita transfer ke masyarakat atau pada peternak sapi perah. Sedangkan rata-rata produksi susu ditingkat peternak sapi perah di Kabupaten Malang bisa mencapai 15-20 liter susu segar.
“Karena selama ini, produksi susu yang dilakukan peternak sapi perah di Kabupaten Malang dikirim ke perusahaan susu Nestle atau Indolakto. Sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ingin juga memberdayakan peternak untuk mengolah susu sendiri di pasteurisasi produk olahan,” tandas Sanusi. [cyn]

Tags: