Gubernur Khofifah Dukung Perkualiahan Tatap Muka Untag

Gubernur Khofifah meninjau pelaksanaan vaksinasi di Untag Surabaya yang menyasar 500 mahasiswa. ist

Digelar Minggu Ke-4, Utamakan Kelas International
Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mendukung pelaksanaan perkualiahan tatap muka segera diberlakukan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Ini disampaikan saat melakukan peninjauan kegiatan vaksinasi dengan target 500 dosis vaksin Sinovac yang disiapkan untuk mahasiswa, Selasa (14/9).
“Silakan Untag lakukan percepatan (perkuliahan tatap muka). Sebab salah satu pilar strategis penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita adalah perguruan tinggi,” kata Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan, setiap vaksin datang Pemprov Jatim pada dasarnya mendapat alokasi buffer sebanyak 5 persen. Dari 5 persen buffer tersebut pihaknya bisa melakukan vaksinasi secara kapan pun dan di mana pun.
Dia mencontohkan, di Banyuwangi telah mendapat dukungan dari buffer Pemprov. Itu sebabnya, mahasiswa Untag dari mana saja sangat memungkinkan di support. “Ini dilakukan agar mahasiswa bisa bertemu dengan dosennya, tentu dalam jumlah lebih besar,” tambah dia.
Ditegaskan Khofifah saat ini di Jatim telah bebas level 4. Dengan rincian sudah ada enam daerah level 1, 19 daerah level 2 dan 19 daerah level 3. “Artinya, proses untuk mengendalikan konfirmasi Covid-19 insyaallah bisa kita lakukan dengan berbagai kolaborasi lebih baik lagi. Karena untuk menjaga capaian vaksinasi butuh kita semuanya,” katanya.
Usai melakukan vaksinasi dosis 1 yang menyasar mahasiswa, Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho berencana melakukan kuliah luring atau tatap muka pada minggu ke-4 di bulan September untuk program Kelas Internasional. “Kita utamakan kelas Internasional dulu yang meliputi prodi manajemen, sipil, arsitek dan informatika. Ini yg kita dahulukan karena rata-rata jumlah setiap kelasnya 30 anak,” ujarnya.
Kedua, Untag Surabaya juga segera menggelar perkuliahan tatap muka untuk mahasiswa yang melakukan praktik di laboratorium. Sebab sudah dua tahun mahasiswa tidak masuk ke laboratorium.
“Ketiga, sekarang ini kami sudah menyurati ortu untuk menggelar perkuliahan tatap muka ini. Untuk mahasiswa semester 1-3 yang jumlahnya sebanyak 7 ribu. Jika orang tua mengizinkan segera kita lakukan kuliah luring. Mahasiswa cukup melakukan satu dosis vaksinasi,” pungkas dia. [ina]

Tags: