Gubernur Khofifah Minta Kasek Laporkan ke Orangtua

Khofifah Indar Parawansa

(Jika Ada Siswa Bolos)

Pemprov Jatim, Bhirawa
Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di Surabaya mulai merembet hingga kalangan pelajar, khususnya mereka yang duduk di banhku SMA/SMK. Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus berupaya melakukan kordinasi dengan OPD terkait hingga kepala sekolah di satuan pendidikan.
Ditegaskan Khofifah, siswa SMA maupun SMK tidak diizinkan mengikuti aksi unjuk rasa. Proses belajar mengajar juga harus berjalan sebagai mana mestinya karena tidak ada SMA/SMK yang diliburkan kemarin, Kamis (26/9). Khofifah pun meminta kepala sekolah agar intens melakukan komunikasi dengan orangtua atau wali murid terkait kehadirannya di sekolah.
“Kalau ada anak SMA/SMK hari ini (kemarim) tidak masuk sekolah, maka kami meminta agar menyampaikan kepada orangtua bahwa anaknya tidak masuk sekolah. Karena ini jam sekolah dan SMA/SMK di Jatim hari ini tidak diliburkan,” tutur Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, kemarin.
Seperti diketahui, gelombng aksi besar-besaran di Surabaya kemarin berpusat di Jalan Indrapura depan kantor DPRD Jatim. Tidak hanya mahasiswa, sejumlah pelajar juga diketahui terlibat dalam aksi yang mengusung tuntutan atas penolakan UU KPK dan RKUHP. Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim juga telah membuat edaran agar kepala sekolah tidak meliburkan siswanya dan tetap melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasa.
Selain mengeluarkan larangan aksi, Gubernur Khofifah juga melakukan koordinasi agar ada tim yang terjun ke sekolah-sekolah secara random memastikan siswa tetap masuk. Dia mencontohkan di SMAN 6 Surabaya yang bersebelahan dengan Gedung Grahadi. Di sekolah tersebut terdapat tiga siswa yang absen. Setelah dikonfirmasi ketiganya tidak masuk karena sakit. “Kita terus memonitor sejak pagi. Yang tidak masuk sekolah tolong dikonfirmasi oleh kepala sekolah atau wali kelas supaya orangtuanya terkonfirmasi dan ikut bertanggungjawab,” tutur Khofifah.
Khofifah berharap, di Jatim tidak ada kerusuhan sebagaimana yang telah terjadi di Jakarta. “Kita tidak ingin terjadi seperti apa yang kita lihat di Jakarta. Ada yang luka ada yang menjadi korban. Agar orangtuanya juga bertanggungjawab,” pungkas dia. [tam]

Tags: